Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga acuan di level 5,25%-5,5% dalam pertemuan bulan September 2023.
Meski demikian, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meyakini masih ada ruang bagi kenaikan suku bunga The Fed pada kuartal IV-2023.
"Kemungkinan suku bunga The Fed (Fed Fund Rate) masih akan naik di November 2023," tegas Perry dalam konferensi pers, Kamis (21/9) di Jakarta.
Baca Juga: Nada Hawkish The Fed Mengejutkan Pasar, Yield Obligasi Indonesia Berpotensi Naik
Ini disebabkan oleh tekanan inflasi yang masih berlanjut di negara maju, termasuk di negara Paman Sam.
Akibat ketahanan inflasi dari sisi jasa, keketatan pasar tenaga kerja, juga meningkatnya harga minyak.
Perry pun mewanti-wanti, kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed pada bulan November 2023 tersebut akan memberi dampak pada pasar keuangan negara berkembang.
Akibatnya, ada aliran modal asing yang hengkang dan pelemahan nilai tukar rupiah di negara berkembang yang makin tinggi.
"Sehingga perlu adanya penguatan respon kebijakan untuk memitigasi dampak negatif rambatan global, termasuk juga di Indonesia," kata Perry.
Baca Juga: Tahan Bunga di Level 5,25%-5,5%, Berikut Pernyataan Lengkap The Fed
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News