kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BI kembali pangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi 2021 menjadi 3,5%-4,3%


Kamis, 22 Juli 2021 / 14:29 WIB
BI kembali pangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi 2021 menjadi 3,5%-4,3%
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur BI di Jakarta.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) kembali menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021. Kali ini, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2021 akan berada di kisaran 3,5% hingga 4,3%. 

Padahal sebelumnya, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2021 bisa berada di kisaran 4,1% hingga 5,1%. Itu pun, merupakan koreksi dari optimisme sebelumnya bahwa pertumbuhan ekonomi bisa tumbuh 4,3% hingga 5,3%. 

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, penurunan proyeksi ini seiring dengan penyebaran Covid-19 varian Delta yang memang meningkatkan jumlah kasus harian pada akhir Juni 2021 dan akhirnya membuat pemerintah melakukan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada awal kuartal III-2021. 

Perry bilang, sebenarnya sudah terlihat progres perbaikan ekonomi hingga akhir kuartal II-2021. Hal ini ditunjukkan dari kinerja ekspor yang meningkat, akselerasi belanja fiskal dan investasi non bangunan, serta sejumlah indikator dini seperti penjualan eceran dan PMI Manufaktur yang terakselerasi.

Sayangnya, pada kuartal III-2021, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan lebih rendah, sehubungan kebijakan pembatasan mobilitas untuk atasi peningkatan penyebaran varian Delta Covid-19 tersebut. 

Baca Juga: Sri Mulyani: Program perlindungan sosial bisa tekan laju kemiskinan

“Penurunan pertumbuhan terutama terjadi pada konsumsi rumah tangga, karena terbatasnya mobilitas di tengah peningkatan mobilitas,” ujar Perry dalam Rapat Dewan Gubernur BI, Kamis (22/7) via video conference. 

Namun, Perry mengapresiasi kinerja cepat pemerintah. Pasalnya, di tengah ancaman pada kinerja ekonomi dan kesehatan di kuartal III-2021, pemerintah sigap dalam memberikan stimulus terutama bantuan sosial. 

Tak hanya itu, kinerja ekspor yang mumpuni didorong oleh permintaan global dan peningkatan harga komoditas, masih mampu mendorong kinerja perekonomian di periode Juli 2021 hingga September 2021. 

Lebih lanjut, Perry berharap kinerja ekonomi kembali meningkat pada kuartal IV-2021. Hal ini didorong oleh perbaikan mobilitas, yang juga sejalan dengan akselerasi program vaksinasi, penurunan kasus harian Covid-19, serta berlanjutnya stimulus fiskal dan moneter, serta peningkatan kinerja ekspor. 

Selanjutnya: PPKM diperpanjang, Menkeu: Ada tekanan pada konsumsi rumah tangga di kuartal III-2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×