kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI diminta perkokoh exit strategy burden sharing untuk tekan risiko


Selasa, 04 Agustus 2020 / 21:42 WIB
BI diminta perkokoh exit strategy burden sharing untuk tekan risiko


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

Selain itu, Riefky juga menawarkan beberapa cara untuk menjaga kepercayaan investor selama berlangsungnya burden sharing. Salah satunya, dengan memberi kejelasan mekanisme serta perlindungan terhadap skema burden sharing.

Para pelaku pasar membutuhkan detil tentang skema burden sharing akan dilakukan dan yang terpenting, berapa lama mekanisme akan diterapkan. Kalau investor telah paham akan hal ini, baru mereka bisa yakin terhadap prospek pasar Indonesia ke depan.

Baca Juga: Pemerintah menyerap Rp 11 triliun pada lelang sukuk negara, Selasa (4/8)

Lebih lanjut, BI dan Kemenkeu juga perlu mempertahankan kepercayaan pasar atas ketakutan akan moral hazard atas kebijakan fiskal dan independensi bank sentral. Untuk itu, otoritas moneter dan fiskal ini perlu berkoordinasi untuk meminimalkan potensi masifnya persepsi pasar.

"BI dan Kemenkeu bisa mempromosikan pembagian beban yang sama. Upaya ini bisa membantu menurunkan biaya politik pemerintahan saat ini yang mungkin timbul selama implementasi burden sharing," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×