CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

BI dan bank sentral Malaysia sepakati local currency swap sebesar Rp 28 triliun


Minggu, 29 September 2019 / 13:32 WIB
BI dan bank sentral Malaysia sepakati local currency swap sebesar Rp 28 triliun
ILUSTRASI. Kantor pusat Bank Indonesia


Reporter: Grace Olivia | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) dan Bank Negara Malaysia (BNM) menyepakati kerjasama keuangan dan sistem pembayaran untuk memperkuat hubungan bilateral kedua bank sentral.

Kesepakatan tersebut tertuang dalam penandatanganan perjanjian kerjasama di tengah pertemuan bilateral antara BI dan BNM yang dilakukan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo, dan Gubernur BNM Nor Shamsiah Yunus, di Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (27/9).

Baca Juga: Kebijakan moneter global melonggar, modal asing diramal mengalir deras di 2020

Adapun, kesepakatan mencakup dua area kerjasama, yaitu Local Currency Bilateral Swap Agreement (LCBSA) dan Nota Kesepahaman di bidang Sistem Pembayaran dan Inovasi keuangan digital, termasuk pengawasan anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme (APU/PPT).

“LCBSA memungkinkan dilakukannya pertukaran mata uang lokal antara kedua bank sentral dengan nilai maksimum RM 8 miliar atau Rp 28 triliun, kurang lebih setara US$ 2 miliar,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Onny Widjanarko dalam keterangan resmi, Jumat (27/9). 

Perjanjian yang berlaku efektif selama tiga tahun tersebut, lanjut Onny, merupakan upaya untuk mendukung penggunaan mata uang lokal yang lebih luas untuk memfasilitasi kegiatan ekonomi lintas batas antara Malaysia dan Indonesia.

Sementara, nota kesepahaman bertujuan memperkuat implementasi kebijakan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme di tengah perkembangan teknologi dan layanan keuangan. 

Baca Juga: Pertumbuhan ekonomi Indonesia andalkan mesin domestik

“Nota kesepahaman merupakan landasan pelaksanaan berbagai kerjasama kedua negara yang diimplementasikan melalui beberapa bentuk kegiatan yaitu dialog kebijakan, pertukaran informasi, kolaborasi inovasi dan pengembangan kapasitas,” kata Onny. 

Pertemuan kedua bank sentral tersebut juga membahas perkembangan ekonomi dan keuangan terkini, termasuk di bidang keuangan syariah, pembiayaan sosial dan pengembangan pasar keuangan. 

“BI dan BNM berkomitmen memperkuat kerjasama dalam rangka mendorong pembangunan sektor keuangan serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” tandas Onny.

Baca Juga: BI: Terdorong inflow modal asing, kurs rupiah kuat sepanjang September

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×