kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI catat arus modal asing masuk Rp 1,57 triliun ke Indonesia


Rabu, 22 April 2020 / 17:26 WIB
BI catat arus modal asing masuk Rp 1,57 triliun ke Indonesia
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan konferensi pers melalui fasilitas live streaming di Jakarta, Kamis (9/4/2020).


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -   JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melihat ada arus modal asing yang masuk ke Indonesia dalam periode 13 April 2020 hingga 20 April 2020. Bank sentral pun mencatat, net inflow yang masuk sebesar RP 1,57 triliun.

Gubernur BI Perry Warjiyo pun memerinci, dari total tersebut, sebanyak Rp 4,37 triliun arus modal asing mengalir ke Surat Berharga Negara (SBN). Sayangnya, di pasar saham tercatat arus modal asing yang kabur sebesar Rp 2,8 triliun.

Baca Juga: Wabah corona mereda di semester II, ekonomi Indonesia bisa tumbuh 2,5%

"Tetapi dengan adanya net inflow ini menunjukkan bahwa secara bertahap confidence investor asing terhadap Indonesia, khususnya dalam investasi portofolio berangsur-angsur mengalami kenaikan," kata Perry, Rabu (22/4) lewat video conference.

Menurutnya, ada beberapa hal yang mampu meningkatkan optimisme konsumen terhadap prospek perekonomian Indonesia.

Pertama, imbal hasil (yield) SBN yang masih menarik. Ini bisa diukur dengan yield spread SBN tenor 10 tahun dan US Treasury tenor 10 tahun yang sebesar 7,13%.

Selain itu, ini juga terlihat dari yield riil atau setelah dikurang inflasi yang juga masih 4,6% dan tercatat lebih tinggi dari negara lain seperti Meksiko, India, dan negara Asia lainnya.

Kedua, adanya perbaikan indikator premi risiko global. Ini terlihat dari salah satu indikator, VIX yang sebesar 43,8 atau menurun dari 83,3 di minggu kedua bulan Maret yang merupakan puncak penyebaran Covid-19.

Baca Juga: BI: Rupiah bisa berada di Rp 15.000 per dolar AS pada akhir tahun

Untuk selanjutnya, Perry pun optimis dengan adanya potensi inflow yang jauh lebih besar ke depannya. Apalagi, bila wabah ini berakhir. Selain itu, optimisme ini juga didasari oleh pola historis inflow yang terjadi di Indonesia.

Ia mengambil contoh, pada periode dari tahun 2011 - 2019 pada saat terjadinya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang menyebabkan ketidakpastian global, tercatat ada arus modal asing yang keluar kurang lebih Rp 29,2 triliun di SBN dalam kurun waktu 4 bulan.

Akan tetapi, setelah periode tersebut lewat, arus modal asing masuk kembali ke Indonesia hingga Rp 229,1 triliun dengan periode yang lebih lama, yaitu 21 bulan.

"Dengan melihat pola historis itu, kami yakin bahwa dalam periode Covid-19 ini yang juga penuh dengan gejolak global, memang terjadi outflow. Tetapi setelah mereda, bisa terjadi inflow yang jauh lebih besar dalam periode yang lebih lama. Seperti yang pernah terjadi tersebut," tegas Perry.

Baca Juga: Kepemilikan asing di SBN susut, utang luar negeri pemerintah bulan Februari tumbuh 5%

Perry pun menambahkan, saat ini nilai tukar kecenderungannya menguat dan bahkan per hari ini diperdagangkan secara aktif di pasar di kisaran Rp 15.480 - Rp 15.515.

Bank sentral meyakini pergerakan nilai tukar rupiah ini masih undervalued dan bisa bergerak cenderung stabil ke level Rp 15.000 di akhir tahun 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×