Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Mandiri memperkirakan, Bank Indonesia (BI) belum akan buru-buru menyusul bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve untuk mengerek suku bunga acuan.
Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan, BI baru akan menaikkan suku bunga acuan pada semester II-2022.
“Masih ada beberapa kondisi yang memberi ruang cukup bagi suku bunga acuan untuk bertahan di level 3,5% untuk beberapa waktu ke depan,” ujar Faisal kepada Kontan.co.id, Kamis (17/3).
Baca Juga: Tak Ikut Fed, Bank Sentral Pertahankan Bunga Acuan
Faisal mengatakan, hal ini seiring dengan masih terjaganya prospek pergerakan nilai tukar rupiah seiring dengan neraca perdagangan yang berpotensi surplus karena peningkatan harga komoditas.
Surplus neraca perdagangan yang merupakan berkah dari konflik Rusia - Ukraina ini kemudian akan mendukung kondisi neraca transaksi berjalan sehingga bisa menjaga pergerakan mata uang Garuda.
Faisal juga melihat investasi asing langsung masih akan solid, meski kondisi normalisasi kebijakan moneter global dan ketidakpastian di pasar keuangan meningkat dan menyebabkan risiko hengkangnya investor dari pasar portofolio terutama di Surat Berharga Negara (SBN).
Selama paruh pertama tahun ini, Faisal melihat respon BI terhadap normalisasi kebijakan moneter bank sentral dunia adalah dengan mengurangi penambahan likuiditas (tapering off) yang dilakukan dengan peningkatan Giro Wajib Minimum (GWM).
Nah baru pada paruh kedua, BI akan mengerek suku bunga kebijakannya dengan melihat kondisi inflasi inti yang meningkat seiring dengan peningkatan inflasi domestik.
Baca Juga: Bank Indonesia Sebut Tren Suku Bunga Perbankan Terus Menurun
Faisal memperkirakan, BI akan meningkatkan suku bunga acuan sebanyak tiga kali dengan total sebesar 75 bps sehingga pada akhir tahun 2022, suku bunga acuan akan bergerak di level 4,25%.
“Kami juga percaya BI masih akan melanjutkan kebijakan makroprudensial untuk lebih akomodatif di tahun 2022 untuk mendukung pertumbuhan ekonomi,” tandas Faisal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News