Reporter: Grace Olivia | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menerima hasil asesmen Dana Moneter Internasional (IMF) terhadap perekonomian Indonesia yang disampaikan dalam laporan Article IV Consultation tahun 2019 yang dirilis hari ini, Kamis (1/8).
“IMF menilai bahwa kebijakan yang diterapkan oleh Bank Indonesia, Pemerintah, dan otoritas terkait telah berhasil memitigasi dampak tekanan eksternal yang terjadi sejak awal 2018,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko dalam keterangan resmi, Kamis (1/8).
BI mengapresiasi Dewan Direktur IMF yang menyambut baik fokus bauran kebijakan yang ditujukan untuk mendukung stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, safeguarding buffers, serta mengatasi kerentanan.
Dewan Direktur IMF, menurut BI, juga menilai positif upaya otoritas dalam menjaga penyangga fiskal dan memperbaiki kualitas pengeluaran anggaran.
Lebih lanjut, Onny mengatakan, Dewan Direktur IMF mengapresiasi upaya perbaikan infrastruktur, penyederhanaan regulasi, serta reformasi di sektor pendidikan dan kesehatan.
Ke depan, IMF menilai prospek perekonomian Indonesia tetap menjanjikan, meski juga menekankan perlunya menjaga kewaspadaan terhadap risiko khususnya dari eksternal yang masih mengemuka.
IMF juga menekankan pentingnya melanjutkan reformasi struktural, khususnya yang terkait dengan implementasi strategi penerimaan jangka menengah panjang dan pendalaman pasar keuangan.
“Pandangan positif IMF tersebut sejalan dengan hasil asesmen Bank Indonesia yang meyakini bahwa resiliensi perekonomian Indonesia semakin membaik,” lanjutnya.
Adapun, Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan, capaian positif perekonomian Indonesia selama 2018 hingga semester I-2019 tidak terlepas dari sinergi kebijakan dan komitmen Bank Indonesia, Pemerintah, dan otoritas terkait dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Perry menyatakan akan terus mengoptimalkan bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran guna menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Sementara pemerintah diharapkan terus melanjutkan upaya reformasi perpajakan dan meningkatkan kualitas pengeluaran anggaran terutama untuk proyek infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.
“Pemerintah dan Bank Indonesia juga akan terus melanjutkan upaya reformasi struktural untuk memperbaiki iklim investasi, perbaikan infrastruktur, dan pendalaman pasar keuangan,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News