kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

BI akui intervensi pelemahan nilai tukar rupiah


Jumat, 29 November 2013 / 15:23 WIB
BI akui intervensi pelemahan nilai tukar rupiah
ILUSTRASI. Reksadana.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengaku melakukan intervensi atas pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi saat ini. Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo bilang bahwa intervensi yang dilakukan oleh bank sentral adalah dalam rangka menjaga stabilitas nilai tukar.

Agus menegaskan, BI selalu menjaga nilai tukar rupiah untuk selalu dalam kondisi yang smooth alias halus. "BI selalu menjaga stabilitas nilai tukar. Intervensi kami lakukan. Kami selalu ada di pasar," ujar Agus di Gedung BI, Jakarta, Jumat (29/11).

Meski begitu, Agus belum dapat menyebutkan besaran cadangan devisa yang dimiliki Indonesia saat ini pasca BI melakukan intervensi terhadap nilai tukar rupiah. Asal tahu saja, jika bank sentral melakukan intervensi terhadap stabilitas nilai tukar rupiah, maka hal itu melibatkan pengurangan cadangan devisa.

Agus bilang, pada waktunya nanti, Bank Indonesia akan mempublikasikan posisi terakhir besaran cadangan devisa yang dimiliki saat ini. Agus menegaskan, meski terjadi pelemahan nilai tukar rupiah, namun pasar mata uang asing atau valuta asing di Indonesia saat ini jauh lebih likuid dibandingkan dengan semester I-2013 lalu.

"Kondisi pasar valas saat ini jauh lebih likuid. Kalau dilihat dari terbentuknya harga, maka lebih baik. Dan yang penting adalah persepsi pasar, bahwa mereka bisa akses kepada valas dan juga rupiah dengan baik," jelas Agus.

Sebagaimana diketahui, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kemarin (28/11) sempat menyentuh Rp 12.018 per dolar AS. Angka itu merupakan level tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada hari yang sama adalah Rp 11.930.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×