Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menilai, nilai tukar rupiah sudah sesuai dengan kondisi fundamentalnya. Bahkan, jika dibandingkan mata uang lain, Real Effective Exchange Rate (REER) rupiah sudah membaik.
REER merupakan suatu indeks yang mengukur tingkat daya saing ekspor suatu negara, melalui nilai tukar mata uangnya.
Menurut Gubernur BI Agus Martowardojo nilai REER dari rupiah sudah menunjukkan tingkat fundamental yang sesungguhnya.
Namun demikian, perlu dilakukan upaya-upaya agar pasar bisa menilai pemerintah dan BI memiliki komitmen untuk terus memperbaiki. Salah satu persoalannya adalah neraca transaksi berjalan atau Current Account Deficit (CAD).
Namun, hal tersebut sudah ditunjukkan dengan berbagai rencana kebijakan pemerintah. Salah satunya dengan rencana pemberian insentif bagai pengembangan industri dalam negeri.
BI sendiri, menurut Agus akan berusaha meyakinkan pasar atas ketersediaan dollar. Apalagi saat ini, jumlah aliran dana yang masuk ke Indonesia terus meningkat.
"Sepanjang tahun ini saja jumlah dana masuk sudah mencapai Rp 47 triliun," ujar Agus, Rabu (11/3) di Istana Negara, Jakarta.
Agus berjanji, pihaknya tidak akan membiarkan rupiah bergerak tidak sehat. Selain itu, BI juga sudah mengeluarkan aturan mengenai utang luar negeri yang lebih hati-hati.
BI juga menyambut baik kebijakan pemerintah mengenai keharusan menggunakan mata uang rupiah di dalam negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News