kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.123.000   1.000   0,05%
  • USD/IDR 16.622   -13,00   -0,08%
  • IDX 8.040   -11,08   -0,14%
  • KOMPAS100 1.118   -5,53   -0,49%
  • LQ45 804   -6,09   -0,75%
  • ISSI 279   0,16   0,06%
  • IDX30 422   -0,76   -0,18%
  • IDXHIDIV20 484   -1,72   -0,35%
  • IDX80 122   -0,75   -0,61%
  • IDXV30 132   -0,23   -0,18%
  • IDXQ30 134   -0,95   -0,70%

BGN Bakal Bentuk Tim Investigasi Kasus Keracunan Program MBG


Senin, 22 September 2025 / 20:27 WIB
BGN Bakal Bentuk Tim Investigasi Kasus Keracunan Program MBG
ILUSTRASI. Seorang murid SDN 2 Kendari menyantap menu makan bergizi gratis di Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (19/9/2025). ANTARA FOTO/Andry Denisah/foc. Badan Gizi Nasional (BGN) akan membentuk tim investigasi menyusul banyaknya kasus keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di beberapa daerah.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Gizi Nasional (BGN) akan membentuk tim investigasi menyusul banyaknya kasus keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di beberapa daerah. 

Wakil Ketua BGN, Nanik S. Deyeng mengatakan tim ini nantinya akan mengusut secara menyeluruh kasus dugaan keracunan baik di dalam makanan yang disajikan maupun cara makanan itu disajikan melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). 

"Jadi saya akan membentuk tim investigasi untuk masalah hal yang diduga keracunan dan juga tim investigasi di bidang menu makanan atau dapur," kata Nanik dalam Konferensi Pers di Kantor BGN, Senin (22/9). 

Baca Juga: Realisasi Anggaran MBG Capai Rp13 Triliun, Baru Terserap 18,3% dari Pagu APBN 2025

Nanik mengatakan selama ini sering beredar kasus keracunan yang terjadi seolah-olah karena makanan tidak layak. Namun, menurut Nanik hal itu belum dapat dikonfirmasi sebelum mendapatkan hasil investigasi resmi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). 

Di sisi lain, Nanik menilai hasil investigasi BPOM membutuhkan waktu secepat-cepatnya 14 hari. 

Untuk itu, menurut Nanik pembentukan tim investigasi dari BGN diperlukan untuk mempercepat dan menjawab simpang-siur berita yang beredar sebelum laporan resmi dari BPOM rilis. 

"Sebelum hasil BPOM rilis, mungkin kami sudah kira-kira apa yang jadi penyebab apakah benar karena keracunan, alergi, atau hal lain," jelasnya. 

Nanik memastikan tim ini akan bekerja untuk mendalami secara menyeluruh mulai dari proses pemilihan bahan baku, proses memasak. 

Bahkan, Nanik menyebut juga akan melakukan uji sampel masakan sebelum dibagikan kepada penerima manfaat. 

"Nah tim investigasi nanti akan kami bentuk terdiri dari ahli kimia, kemudian farmasi dan juga dari teman-teman yang mempunyai profesi di bidang kesehatan.," ujarnya. 

Lebih lanjut, Nanik memperkirakan pembentukan Tim Investigasi ini akan dipercepat dalam minggu ini. 

Baca Juga: Istana Ungkap Data Keracunan MBG, Korban Lebih dari 5.000 Orang

Selanjutnya: Soal Peran Satgas Investasi di Kawasan Industri, Ini Catatan dan Harapan HKI

Menarik Dibaca: Token SUN Melejit 33%, Masuk Top Gainers saat Pasar Kripto Turun Tajam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×