kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.849   -109,00   -0,69%
  • IDX 7.494   2,48   0,03%
  • KOMPAS100 1.160   1,22   0,10%
  • LQ45 919   -0,74   -0,08%
  • ISSI 227   0,98   0,43%
  • IDX30 473   -1,54   -0,33%
  • IDXHIDIV20 570   -2,10   -0,37%
  • IDX80 133   0,15   0,12%
  • IDXV30 141   0,01   0,01%
  • IDXQ30 158   -0,39   -0,25%

Besok, Menkes akan umumkan susu terkontaminasi E Sakazakii versi pemerintah


Rabu, 06 Juli 2011 / 13:48 WIB
Besok, Menkes akan umumkan susu terkontaminasi E Sakazakii versi pemerintah
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah di Bank Rakyat Indonesia (BRI). KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Dwi Nur Oktaviani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Menteri Kesehatan, Endang Rahayu Sedyaningsih akhirnya luluh juga. Besok, Jumat (8/7), pemerintah akan mengumumkan susu formula yang terjangkit bakteri Enterobacter Sakazakii (E Sakazakii).

Lebih lanjut Endang bilang, hasil penelitian susu yang akan ditunjukkan pemerintah itu tidak sama dengan penelitian terhadap susu formula dan makanan bayi yang dilakukan Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 2003-2006 yang bersifat akademik. Dalam arti lain, sambungnya, produk yang akan diumumkan besok adalah hasil penelitian pihak pemerintah terhadap seluruh susu formula yang beredar. Penelitian pemerintah itu, menurut Endang, sudah dilakukan sejak April 2011 lalu.

“Pemeriksaan susu kali ini dilakukan secara khusus, yakni hanya pada satu macam bakteri saja yaitu E Sakazakii. Ini yang diumumkan adalah yang kita periksa sekarang. Kita kan sudah janji akan mengecek semua yang beredar sekarang. Kalau IPB punya, itu kan lain,” ujar Endang seusai rapat dengan Komisi IX, Rabu (6/7).

Selain itu, pada hari yang sama pemerintah dari pihak Kementrian Kesehatan juga akan menjelaskan dengan detil teknis penelitian yang telah dilakukan. Baru kemudian pemerintah akan menyebutkan merek susu apa saja yang terjangkit bakteri E Sakazakii. Pengungkapan itu akan dilakukan di Kementeri Komunikasi dan Informatika.

Sekadar informasi, masalah susu berbakteri ini bermula pada saat Institut Pertanian Bogor merilis hasil penelitian terhadap sejumlah sampel susu yang beredar di pasaran tahun 2003-2006. Hasilnya, sejumlah merek terkontaminasi bakteri E Skazakii.

Kemudian, David ML Tobing, seorang pengacara, lantas menggugat agar Menkes, Badan Pengawas Obat dan Makanan, serta IPB mengumumkan merek susu tersebut pada 2008. Namun, hingga awal tahun, baik Menkes maupun IPB menolak untuk mengumumkan hasil susu berbakteri itu. Kemenkes lantas memberikan surat kuasa khusus untuk Kejaksaan Agung selaku pengacara negara dalam mengajukan upaya peninjauan kembali.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×