kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.835   -95,00   -0,60%
  • IDX 7.500   8,47   0,11%
  • KOMPAS100 1.161   1,37   0,12%
  • LQ45 919   -1,23   -0,13%
  • ISSI 227   1,12   0,50%
  • IDX30 473   -1,49   -0,31%
  • IDXHIDIV20 571   -1,71   -0,30%
  • IDX80 133   0,12   0,09%
  • IDXV30 141   0,37   0,26%
  • IDXQ30 158   -0,30   -0,19%

Besok, Kemenhub resmikan layanan portal pelabuhan


Selasa, 21 Januari 2014 / 12:33 WIB
Besok, Kemenhub resmikan layanan portal pelabuhan
ILUSTRASI. Foto udara Gedung MTH 27 Office Suites?di kawasan Cawang, Jakarta Timur yang dikembangkan Adhi Commuter Properti


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Kementerian Perhubungan terus berupaya melakukan perbaikan layanan moda transportasi baik di darat, laut, maupun udara.

Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono bilang, untuk transportasi laut, pihaknya akan meresmikan Indonesia Port Net atau Layanan Portal Pelabuhan Elektronik, yang rencananya dilaksanakan Rabu (22/1) esok.

Layanan elektronik ini akan memadukan dan menghubungkan aktivitas empat pelabuhan utama di Indonesia menjadi terintegrasi yaitu Pelabuhan Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Perak, dan Makassar. Tujuannya adalah untuk menekan biaya logistik.

Selain itu, adalah juga untuk mencegah terjadinya penumpukan logistik di masing-masing pelabuhan.

"Besok akan diresmikan. Ini akan memadukan empat pelabuhan utama di Indonesia. Dengan sistem ini akan tahu waktu kedatangan kapal juga bisa mengetahui waktu tiba di dermaga, akan bersandar dan jumlah truk bongkar muat," kata Bambang di Gedung Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (21/1).

Bambang menyebutkan, saat ini masih terdapat banyak kendala dalam moda transportasi di Indonesia. Untuk transportasi angkutan laut misalnya, salah satu masalah adalah mengenai waktu tunggu kapal.

"23% dari total aktivitas pelabuhan itu berasal dari domestik, dengan sistem ini akan bisa dimonitor (dipantau). Selama ini masih ada masalah waktu tunggu kapal yang terlalu lama karena tidak masuk sistem," jelasnya.

Lebih lanjut, Bambang menyebutkan, penerapan sistem ini nantinya akan menghubungkan seluruh total pelabuhan yang ada di Indonesia yang saat ini berjumlah 2.400 pelabuhan. Sistem ini akan diterapkan secara bertahap diseluruh pelabuhan yang ada di Indonesia.

Bambang menambahkan, untuk mengembangkan koneksi seluruh pelabuhan tersebut, dibutuhkan investasi sedikitnya Rp 206 triliun.

"Total investasi di 2014 Rp 863 triliun untuk pelabuhan, bandara dan kereta api. KA porsi paling besar," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×