kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,55   2,12   0.24%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bertemu Menkeu Australia, Sri Mulyani Bahas Reformasi Perpajakan


Kamis, 29 Februari 2024 / 11:03 WIB
Bertemu Menkeu Australia, Sri Mulyani Bahas Reformasi Perpajakan


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bertemu dengan Menkeu Australia Jim Chalmers di sela-sela kegiatan Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di Brasil, Rabu (28/2/).

Dalam pertemaun tersebut, Jim menyampaikan kesibukannya terkait reformasi perpajakan yang akan diimplementasikan Pemerintah Australia sekitar pertengahan tahun 2024.

 “Kita bertukar cerita. Jim menyampaikan kesibukannya terkait reformasi perpajakan yang akan diimplementasikan Pemerintah Australia sekitar pertengahan tahun 2024,” tutur Sri Mulyani dalam postingan akun Instagram @smindrawati, Kamis (29/2).

Baca Juga: Beredar Empat Nama Mantan Bankir yang Disebut Akan Jadi Menteri Keuangan Prabowo

Sementara itu, Sri Mulyani menceritakan terkait kondisi perekonomian Indonesia, termasuk kinerja APBN tahun 2023 yang sangat baik, serta bagaimana tetap bisa melanjutkan agenda pembangunan Indonesia tanpa mengorbankan kesehatan dan kredibilitas APBN.

Ia juga menyampaikan APBN yang tetap sehat, kredibel, dan prudent adalah modal utama agar Indonesia mampu terus melangkah maju dan melewati berbagai tantangan.

Untuk diketahui, Indonesia sendiri saat ini sedang melakukan reformasi perpajakan melanjutkan reformasi pajak yang sejatinya sudah dimulai sejak tahun 1983. Pada saat itu sistem official assessment berubah menjadi self assessment. Kemudian, perbaikan terus-menerus dilakukan, baik dari sisi administrasi maupun regulasi.

Baca Juga: Sri Mulyani Serahkan Revisi PP Diskon PPh Bunga Deposito Untuk Gaet DHE ke Jokowi

Sekarang Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan sedang mengimplementasikan Reformasi Perpajakan Jilid III yang dimulai sejak tahun 2016.

Reformasi yang bertujuan untuk mengoptimalisasi penerimaan pajak dengan ditopang oleh lima pilar, yaitu penguatan organisasi, peningkatan kualitas SDM, perbaikan proses bisnis, pembaruan sistem informasi dan basis data, serta penyempurnaan regulasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×