Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendorong para pemangku kepentingan di sektor penerbangan melakukan kolaborasi melalui digitalisasi serta pengembangan bisnis non aeronautika. Ini sebagai strategi bertahan bagi industri penerbangan di tengah pandemi Cvoid-19.
“Strategi ini harus dikembangkan dengan baik karena itu bisa menambah pendapatan dan menetralisir tekanan-tekanan terhadap suatu usaha, termasuk di sektor penerbangan,” kata Budi dalam keterangan tertulis, Kamis (15/4).
Tak hanya itu, Budi pun memaparkan berbagai upaya lain yang bisa membuat industri penerbangan bertahan, seperti adanya kolaborasi yang baik antara para maskapai dengan organisasi penerbangan dunia seperti International Civil Aviation Organization (ICAO) dan International Air Transport Association (IATA).
Kolaborasi tersebut dengan memfokuskan kerjasama pada pengembangan protokol kesehatan seperti jaga jarak, pemeriksaan kesehatan, layanan touchless, penyemprotan disinfektan, dan lainnya. Diharapkan langkah ini dapat semakin meningkatkan kepercayaan diri masyarakat untuk bepergian menggunakan pesawat di tengah pandemi.
Baca Juga: Sektor penerbangan domestik diperkirakan akan membaik pada tahun 2022
Upaya selanjutnya yakni mengoptimalkan slot time penerbangan serta mengaktifkan kembali rute-rute yang sempat tidak beroperasi.
Lebih lanjut, Budi menyebut bahwa pemerintah tengah melakukan proses vaksinasi nasional untuk para petugas transportasi, termasuk di sektor penerbangan seperti para pilot, pramugari/pramugara, petugas ground handling, petugas maskapai, petugas bandara, dan lain-lain.
Ini sebagai upaya memulihkan bisnis penerbangan dan mencegah penyebaran virus Covid-19 di sektor transportasi yang kerap kali bersentuhan melayani langsung ke masyarakat.
“Meskipun saat ini pemerintah tengah melakukan proses vaksinasi nasional, namun saya minta penerapan prosedur protokol kesehatan mulai dari keberangkatan, pada saat perjalanan, dan saat tiba di kedatangan tetap dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19,” kata Budi.
Sementara itu, Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja menyampaikan, sejak pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia pada awal Maret 2020, jumlah penumpang penerbangan nasional mengalami penurunan sekitar 70% untuk domestik dan 60% untuk internasional. Kemudian, jumlah kegiatan kargo logistik juga mengalami penurunan dari dari 1,1 juta ton menjadi 429.000 ton.
Denon juga mengatakan bahwa kolaborasi antar stakeholder penerbangan diharapkan dapat menggeliatkan Kembali dunia penerbangan nasional Tanah Air. Dia juga menyebut pihaknya sudah melakukan sejumlah forum diskusi (FGD) dengan para pemangku kepentingan seperti Kemenkes, BNPB, dan sejumlah pemangku kepentingan di sektor penerbangan.
“Dengan adanya kolaborasi yang baik diharapkan dapat menggeliatkan kembali penerbangan nasional kita,” kata Denon.
Selanjutnya: Boeing optimistis pembiayaan untuk dukung sektpr pengiriman jet bakal tersedia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News