kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Beri pinjaman Rp 15,3 triliun ke Indonesia, ini kata Menteri Keuangan Australia


Kamis, 12 November 2020 / 14:54 WIB
Beri pinjaman Rp 15,3 triliun ke Indonesia, ini kata Menteri Keuangan Australia
ILUSTRASI. Dollar Australia


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia resmi mendapatkan pinjaman dari pemerintah Australia sebesar AUD 1,5 miliar atau setara Rp 15,3 triliun. Pemberian pinjaman ini diumumkan langsung oleh Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Masa pembayaran kembali pinjaman itu selama 15 tahun. Pemberian pinjaman ini merupakan wujud kerja sama strategis yang komprehensif serta kemitraan yang kuat antara Australia dan Indonesia.

Pinjaman ini ditujukan untuk mendukung program Covid-19 Active Response and Expenditure Support (CARES), yang dikoordinasikan oleh Asian Development Bank (ADB). Covid-19 memberikan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya kepada wilayah Indo-Pasifik dan dunia.

Baca Juga: Indonesia dapat pinjaman Rp 15,3 triliun dari Australia

Menteri Keuangan (Menkeu) Australia Josh Frydenberg mengatakan bahwa Australia berkeyakinan Indonesia dapat menangani pandemi Covid-19 dengan baik serta melakukan pemulihan ekonomi yang cepat dan kuat, antara lain didukung oleh manajemen fiskal yang hati-hati.

“Indonesia dan Australia menghadapi pandemi Covid-19 ini sebagai mitra. Sebagai mitra, kami akan pulih bersama. Dalam semangat kemitraan inilah, Australia dan Indonesia menandatangani pinjaman sebesar 1,5 miliar dollar Australia,” kata Frydenberg dalam pertemuannya dengan Menkeu RI Sri Mulyani Indrawati, Kamis (12/11).

Frydenberg menuturkan dengan manajemen fiskal Indonesia yang penuh kehati-hatian, pemerintah Australia percaya bahwa pemulihan yang cepat dan kuat akan dapat dilakukan oleh Indonesia. “Pemulihan ekonomi ini tidak hanya penting bagi Indonesia, tetapi juga penting bagi Australia dan kawasan,” jelasnya.

Menkeu Sri Mulyani Indrawati menambahkan Australia dan Indonesia juga sangat terpengaruh oleh krisis kesehatan yang luar biasa ini, dimana tindakan pengendalian dan ketidakpastian telah menurunkan pertumbuhan ekonomi global dan perdagangan internasional.

Pinjaman ini akan digunakan untuk mendukung pembiayaan anggaran tahun 2020, yang fokus pada pengendalian Covid-19 dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Kata Menkeu, pinjaman ini juga mencerminkan semangat dari kedua negara untuk secara bersama-sama menangani tantangan pandemi Covid-19 yang luar biasa, baik dalam melindungi masyarakat maupun membantu dunia usaha.

Baca Juga: Sri Mulyani segera pulihkan ekonomi dengan Rp 1.200 triliun

Sebagai tetangga dekat, kedua negara saling membutuhkan dalam menghadapi ancaman pandemi Covid-19, serta perlu saling mendukung satu sama lainnya dalam masa yang sulit ini.

Australia dan Indonesia akan terus melanjutkan kerja sama serta saling berbagi pengalaman untuk bersama-sama melangkah menuju pemulihan ekonomi.

“Kemitraan ini tidak hanya menunjukkan kuatnya hubungan antara Australia dan Indonesia, tetapi juga pemahaman sebagai negara tetangga, bahwa kita mempunyai tujuan yang sama untuk pemulihan dan penguatan ekonomi, dan bahwa kita tidak bisa pulih sendirian di tengah pandemi Covid-19,” kata Menkeu Sri Mulyani Indrawati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×