Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tengah gencar mendorong investasi yang masuk ke Tanah Air, salah satunya menggenjot investasi sektor bangunan.
Plt. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Ferry Irawan mengatakan, ke depan pemerintah akan berupaya mendorong pertumbuhan pada Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi di sektor bangunan terutama bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal.
“Sektor tersebut termasuk juga konstruksi lainnya yang ditopang berbagai proyek infrastruktur,” turur Ferry kepada Kontan.co.id, Jumat (21/7).
Menurutnya, dorongan investasi terhadap bangunan dapat memberikan multiplier effect yang tinggi terhadap sektor lainnya. Seperti real estate dan konstruksi, serta proses pembangunan juga akan berdampak terhadap peningkatan program padat karya untuk mengurangi pengangguran karena penyerapan tenaga kerja yang besar.
Baca Juga: Bahlil: Realisasi Investasi Rp 678 Triliun Berhasil Serap 849.181 Tenaga Kerja
Ferry mencatat, investasi langsung merupakan penyumbang terbesar kedua yakni sebesar 30% terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia setelah konsumsi rumah tangga. Meskipun terus tumbuh positif, pada tiga dekade terakhir rata-rata pertumbuhan PMTB atau investasi mengalami perlambatan.
Pada kuartal I 2023, PMTB tumbuh hanya sebesar 2,11%, atau turun dari kuartal IV 2022 yang sebesar 2,22%. PMTB pada periode tersebut terdorong dari hampir seluruh komponen PMTB yang berkinerja positif.
Pertumbuhan tertinggi dicapai kendaraan sebesar 24,1% year on year (yoy) dengan kontribusi sebesar 6,1% terhadap PMTB. Ferry mengatakan pertumbuuhan di sektor ini seiring dengan mobilitas dan aktivitas dunia usaha yang mulai kembali seperti semula.
“Hal ini didukung oleh sektor transportasi dan pergudangan yang juga tumbuh tinggi. Komponen utama PMTB seperti bangunan serta mesin dan perlengkapan juga tumbuh positif,” kata Ferry.
Komponen PMTB lainnya yakni sektor bangunan berkontribusi sebesar 74,5%, mesin dan perlengkapan sebesar 10,9%. Dua komponen ini merupakan komponen terbesar PMTB.
Meski begitu, Ferry mengamati, laju pertumbuhan bangunan mengalami perlambatan sejak kuartal II 2021 yakni sebesar 4,36% yoy menjadi 0,08% yoy di kuartal I 2023.
“Maka itu, pemerintah menyadari dan akan terus memonitor permasalahan tersebut. Di sisi lain, peran sektor swasta perlu dioptimalkan mengingat sumbangannya yang besar terhadap investasi PMTB mencapai 84%,” kata Ferry.
Karena pertumbuhan di sektor bangunan melambat, Ferry mengatakan pemerintah akan lebih fokus lagi untuk meningkatkan investasi di sektor tersebut.
Sektor lain yang merupakan bagian komponen dari PMTB adalah peralatan lainnya yang berkontribusi terhadap PMTB sebesar 1,4%, Cultivated Biological Resources (CBR) yang merupakan sumber daya hayati yang dibudidayakan dengan tujuan untuk mendapatkan manfaat darinya berkontribusi sebesar 4,9%, dan produk kekayaan intelektual sebesar 2,5%.
Baca Juga: Industri Manufaktur Investasi Rp 270,3 Triliun di Semester I-2023
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News