kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Beras 250.000 Ton dari Kamboja Paling Lambat Masuk November 2023


Senin, 11 September 2023 / 15:01 WIB
Beras 250.000 Ton dari Kamboja Paling Lambat Masuk November 2023
ILUSTRASI. Beras 250.000 Ton dari Kamboja dalam Perjalanan, Paling Lambat Masuk November. ANTARA FOTO/Ampelsa/foc.


Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo mengatakan, impor beras dari Kamboja dalam proses perjalanan.

Menurut Presiden, impor beras sebanyak 250.000 ton dari Kamboja itu merupakan bagian dari keseluruhan impor beras sebanyak 400.000 ton yang direncanakan pemerintah. 

Pada Senin (11/9/2023) hari ini, Presiden Jokowi meninjau Gudang Bulog Dramaga, Kabupaten Bogor.

Jokowi menyampaikan, beras impor dari Kamboja itu akan disalurkan ke gudang-gudang Bulog ke berbagai daerah.

Beras impor tersebut paling lambat tiba pada November 2023.

Baca Juga: Bulog: 400.000 Ton Beras Impor Sudah Selesai Kontrak

Kepala Negara juga mengungkapkan kemungkinan pemerintah akan kembali melakukan impor beras.

Tujuannya, kata Jokowi, memastikan cadangan strategis beras nasional terpenuhi.

Selain itu, impor beras dilakukan untuk menjaga agar harga beras tidak kembali naik.

"Iya (rencana impor lagi) ini untuk memastikan bahwa kita memiliki cadangan strategis stok (beras). Harus untuk menjaga agar tidak terjadi kenaikan karena memang produksi pasti turun karena El Nino meskipun juga saya liat angkanya juga tidak banyak," kata Jokowi.

Terkait impor beras tersebut, Presiden mengaku sudah berbicara dengan sejumlah kepala negara, antara lain Perdana Menteri (PM) Kamboja Hun Manet, kemudian dengan Presiden Bangladesh Mohammed Shahabuddin, PM India Narendra Modi, dan PM China Li Qiang.

"Saya ini berbicara dengan kepala negara, kepala pemerintahan kemudian ditindaklanjuti negosiasinya oleh Bulog. Dengan perdana menteri sudah oke tapi harganya enggak sambung ya kan gak ketemu," ucap Jokowi.

Baca Juga: Soal Impor Beras 250.000 Ton dari Kamboja, Jokowi: Dalam Perjalanan

"Kalau mau stoknya stok kita sudah banyak tetapi kita tetap masih melihat di mana yang bisa kita beli untuk tidak sekarang untuk plan tahun depan juga untuk antisipasi," kata dia.

Sebelumnya, informasi soal impor beras sebanyak 250.000 ton dari Kamboja terungkap saat Presiden Jokowi bertemu dengan PM Hun Manet di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (4/9/2023) lalu.

Saat itu, Presiden menyebutkan rencana impor beras sebesar 250.000 ton per tahun.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Beras 250.000 Ton dari Kamboja dalam Perjalanan, Paling Lambat Masuk November"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×