kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.155   0,00   0,00%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

BEM UI datangi DPR tuntut RUU BPJS


Jumat, 15 Juli 2011 / 20:47 WIB
ILUSTRASI. Vivo Y30i jadi salah satu rekomendasi HP 2 jutaan terbaik dari Vivo.


Reporter: Dwi Nur Oktaviani | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Ketua Umum Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (IU), Maman Aburahman, mengaku kecewa ketika mendengar kabar kalau Panitia Khusus RUU BPJS dan delapan menteri gagal dilakukan.

Pasalnya, Maman dan sekitar 50 mahasiswa UI lainnya datang untuk melihat perkembangan RUU BPJS. Bahkan ia juga bilang kalau BEM UI sudah menyiapkan 7 tuntutan yang akan diberitahukan kepada pemerintah. Pertama, mahasiswa UI meminta agar Pemerintah dan DPR mengesahkan RUU BPJS. Mahasiswa UI juga meminta agar badan BPJS adalah badan hukum publik yang tidak mencari keuntungan

“Badan hukum publik tidak di bawah kementerian. Ini harga mati. Ketiga, seluruh rakyat miskin dan orang yang tidak mampu dibayarkan oleh negara,. Keempat, harus ada transparansi dan akuntabilitas 4 BUMN selama proses transformasi BPJS. Ini diharapkan agar tidak ada kekosongan jaminan kesehatan. Serta kepesertaan di 4 BUMN juga harus mendapat hak-haknya” ujar Maman ketika menemui perwakilan Pansus di Komisi IX, Jumat (15/7).

Kelima menurut Maman, mahasiswa UI mengimbau agar pemerintah menjamin tidak adanya Putus Hubungan Kerja (PHK) pegawai BUMN, Askes, Jamsostek, Taspen dan Asabri. “Keenam, segera buat peraturan teknis pasca disahkannya RUU BPJS baik berupa Peraturan Presiden atau pun Peraturan Pemerintah.

Ketujuh sosialisasi SJSN epada seluruh rakyat Indonesia. Saat ini sosialisasi masih sangat kurang, banyak orang tidak tahu tentang SJSN. “Bagi kami kesejahteraan adalah hak yang mutlak bagi seluruh WNI. Itu poin yang kita minta. Kita minta sahkan RUU BPJS itu harga mutlak,” tutup Maman dengan suara lantang.

Pada kesempatan yang sama, anggota Komite Aksi Jaminan Sosial (KAJS) Nyoemarno, dengan lantang bilang kalau sampai pemerintah tidak mengesahkan RUU Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, maka KAJS akan melakukan aksi menutup bandara. “Kami akan menutup bandara, Bursa Efek Jakarta dan sepuluh kawasan penting jika pemerintah tidak juga mendengarkan rakyat dan tidak mau ada BPJS ini,” kata Nyoemarno.

Sekadar informasi, dalam konferensi pers Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (IU) dan Komite Aksi Jaminan Sosial (KAJS) hanya bertemu dengan para politisi PDI Perjuangan Komisi IX. Antara lain, Wakil Ketua Pansus RUU BPJS, Surya Chandra Surapaty, anggota Pansus Rieke Diah Pitaloka dan Sri Rahayu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×