Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Noverius Laoli
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pada tahun ini pemerintah melaksanakan kebijakan countercyclical yang ekstrem melalui berbagai program strategis.
Misalnya seperti pelaksanaan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), termasuk tambahan anggaran bantuan sosial (bansos) dalam rangka menjaga daya beli masyarakat.
Apabila dilihat lebih jauh, belanja pemerintah pusat mengalami peningkatan sebesar Rp 124,1 triliun dari alokasi awal senilai Rp 1.851,1 triliun di dalam Perpres 54/2020.
Baca Juga: Bila ekonomi memburuk, Wapres Ma'ruf Amin: Pemerintah akan perlebar defisit APBN
Perubahan belanja pemerintah pusat tersebut terjadi pada alokasi belanja K/L dan belanja non-K/L. Belanja K/L mengalami penurunan sebesar Rp 200 miliar dipengaruhi biaya pelaksanaan penanganan Covid-19 yang disertai kebijakan refocusing dan realokasi belanja K/L.
Sementara untuk belanja non-K/L meningkat sebesar Rp 124,3 triliun sejalan dengan tambahan biaya penanganan Covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News