kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Belanja pemerintah pusat naik sebesar Rp 5,5 triliun pada 2022


Selasa, 14 September 2021 / 15:05 WIB
Belanja pemerintah pusat naik sebesar Rp 5,5 triliun pada 2022
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/9/2021).


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Panitia Kerja (Panja) A Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022 Badan Anggaran (Banggar) DPR RI menyepakati belanja pemerintah pusat pada tahun 2022 naik sebesar Rp 5,5 triliun. 

Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah menyampaikan, lonjakan belanja tersebut akan dialokasikan untuk tambahan belanja pendidikan sebesar Rp 1,1 triliun. Kemudian, sebesar Rp 4,4 triliun untuk tambahan belanja non-pendidikan. 

“Tambahan belanja non pendidikan Rp 4,4 triliun di antaranya masuk di dalamnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Perindustrian, untuk kesehatan, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan lain-lain,” kata Said saat Rapat Kerja Panja A RAPBN 2021, Selasa (14/9).

Setali tiga uang, postur belanja negara pada tahun depan yang disepakati Panja A RAPBN 2022 Banggar DPR RI sebesar Rp 2.714,2 triliun. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan usulan pemerintah sebesar Rp 2.708,7 triliun. 

Baca Juga: Tok! Target pertumbuhan ekonomi tahun 2022 ditetapkan 5,2%

Secara rinci belanja pemerintah pusat pada 2022 sebesar Rp 1.943,7 triliun, naik Rp 5,5 triliun dari usulan pemerintah sebesar Rp 1.938,3 triliun. Sementara, Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) tidak berubah, yakni sejumlah Rp 770,4 triliun. 

“Bapak/Ibu sekalian setuju dengan asumsi dasar ekonomi makro dan RAPBN 2022? Setuju?,” kata Said sambil mengetok palu tanda persetujuan hasil rapat Panja A RAPBN 2022 Banggar DPR RI.

Said menekankan, meski belanja negara naik, tapi defisit APBN 2022 tetap ditargetkan sebesar 4,85% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Alhasil tambahan belanja akan dipenuhi dari penerimaan negara. 

Baca Juga: Sri Mulyani: APBN bekerja sangat keras menahan dampak negatif Covid-19

Sebab, Panja A RAPBN 2022 Banggar DPR RI juga menyepakati pendapatan negara naik sebesar Rp 5,5 triliun menjadi Rp 1.846,1 triliun, atau lebih tinggi dari postur yang ajukan pemerintah Rp 1.840,7 triliun. 

Adapun penerimaan perpajakan dipatok naik Rp 3,1 triliun antara lain yang terdiri dari penerimaan pajak Rp 2,1 triliun dan penerimaan bea cukai Rp 1 triliun. Lalu, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) meningkat Rp 2,4 triliun. 

Di sisi lain, Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatawarta mengatakan pemerintah bersama dengan Panja Belanja Banggar DPR RI akan membahas lebih lanjut terkait tambahan belanja pemerintah pusat pada 2022, Rabu (15/9). 

Selanjutnya: Belajar dari tahun lalu, Sri Mulyani yakin ekonomi Indonesia 2021 jauh lebih baik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×