kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Belajar dari tahun lalu, Sri Mulyani yakin ekonomi Indonesia 2021 jauh lebih baik


Selasa, 14 September 2021 / 11:10 WIB
Belajar dari tahun lalu, Sri Mulyani yakin ekonomi Indonesia 2021 jauh lebih baik
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan masker usai menyampaikan penjelasan pemerintah dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/9/2021). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimis bahwa perekonomian Indonesia di 2021 akan jauh lebih baik dari tahun sebelumnya.

“Belajar dari 2020, insyaAllah kita akan mengelola lebih baik. Meskipun segala situasinya tetap tidak mudah,” kata Sri Mulyani dalam acara Rakernas Akuntansi dan pelaporan Keuangan Pemerintah Tahun 2021, Selasa (14/9).

Menuju baik pada 2021 ini dibuktikan dengan terus menggenjot vaksinasi Covid-19. Sri Mulyani bilang, vaksinasi yang sudah dimulai tahun lalu akan terus diteruskan pada 2021 dengan melihat supply vaksin di dunia yang sangat tidak pasti.

Proses vaksinasi pun tentunya tidak mudah. Pasti selalu ada tantangan yang harus dihadapi. Sehingga Ia mengatakan kementerian/lembaga yang secara tradisional mungkin tidak berhadapan dengan kesehatan.

Baca Juga: Sri Mulyani melaporkan penerimaan PPN dari PMSE mencapai Rp 3,5 triliun

Akan tetapi, para TNI dan Polri terus dikerahkan untuk membantu program vaksinasi sehingga bisa mencapai target 1 hingga 2 juta target per hari. “ini adalah sebuah target yang luar biasa,” katanya.

Dia mencontohkan Singapura yang penduduknya 5 juta pun tetap harus menghadapi tantangan yang tidak mudah. Contoh lain seperti Malaysia dan Australia. Sri Mulyani bilang negara tersebut resource-nya banyak, tetapi negara tersebut tidak bisa melakukan perencanaan dan pelaksanaan dari program kesehatan dan pemulihan ekonomi secara mudah karena dihadapkan dengan tantangan yang luar biasa dinamis.

“Jadi kita harus belajar dengan negara kita sendiri namun juga tetap belajar dari negara lain. Untuk itu tahun ini  kita meningkatkan program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) yang tadinya pada awal tahun hanya didesain sekitar Rp. 300 triliun, namun saat ini sudah lebih dari itu,” jelasnya.

Sehingga, banyak dari kementrian/lembaga yang sedang melakukan redesign untuk programnya, meski sudah masuk bulan ke Sembilan. Sri Mulyani berharap APBN dan APBD bisa menjadi motor penggerak untuk memulihkan ekonomi.

Selanjutnya: Siap-siap, Sri Mulyani incar sekolah dengan SPP tinggi untuk dikenakan PPN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×