kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.159   41,00   0,25%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Belanja pemerintah pusat capai Rp 761,5 triliun hingga Juli


Senin, 26 Agustus 2019 / 19:35 WIB
Belanja pemerintah pusat capai Rp 761,5 triliun hingga Juli
ILUSTRASI. Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan Askolani


Reporter: Grace Olivia | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan mencatat realisasi belanja pemerintah pusat untuk kementerian dan lembaga (K/L) sebesar Rp 761,5 triliun hingga akhir Juli 2019. 

Realisasi belanja pemerintah pusat itu tumbuh 9,2%, lebih lambat dari pertumbuhan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 15,3%. 

Baca Juga: Jokowi: 19% dari biaya pemindahan ibu kota gunakan APBN

Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Askolani menjelaskan, perlambatan pertumbuhan belanja pemerintah pusat disebabkan oleh pertumbuhan belanja non kementerian dan lembaga (K/L) maupun belanja K/L yang lebih rendah dari tahun sebelumnya. 

“Namun, pertumbuhan belanja K/L masih relatif kuat dengan nominal yang lebih tinggi dari periode sama tahun lalu,” ujarnya, Senin (26/8).

Belanja K/L tercatat sebesar Rp 419,9 triliun atau tumbuh 11,7% yoy hingga Juli lalu. Realisasi belanja K/L telah memenuhi 49,1% pagu yang ditetapkan APBN 2019. 

Pertumbuhan belanja K/L dipicu oleh belanja pegawai yang tumbuh 13,1% atau mencapai Rp 150,1 triliun. Belanja barang juga tumbuh 10,1% atau sebesar Rp 146,3 triliun hingga akhir Juli lalu. 

Baca Juga: Hingga Juli, realisasi belanja modal K/L hanya Rp 48,4 triliun

Pertumbuhan belanja paling tinggi masih terjadi pada bantuan sosial yang mencapai 33,5% yoy, atau mencapai Rp 75,1 triliun. 

Sayangnya, pertumbuhan belanja modal justru mengalami kontraksi yaitu minus 10,6% atau hanya sebesar Rp 48,4 triliun. “Ini memang menjadi catatan dalam realisasi belanja pemerintah pusat, yaitu eksekusi dari masing-masing K/L,” ujar Askolani. 

Sementara, belanja non-K/L mencapai Rp 341,6 triliun atau tumbuh 6,4% hingga akhir Juli lalu, lebih rendah dibandingkan periode sama tahun lalu yang tumbuh 16,4%. 

Pos belanja ini terdiri dari pembayaran bunga utang yang mencapai Rp 158,6 triliun atau tumbuh 8,3% yoy. Belanja subsidi tumbuh rendah 0,98% atau sebesar Rp 92,2 triliun. sementara, belanja hibah dan lainnya hanya sebesar Rp 1,5 triliun per Juli lalu. 

Baca Juga: Selama semester I 2019, realisasi belanja negara tumbuh 7,9%

“Komposisi dari belanja pegawai, barang, modal dan bansos masih tetap sejalan dengan dukungan kepada potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sementara belanja non-K/L juga masih sesuai dengan perencanaan kita,” ujar Askolani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×