kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Belanja K/L lebih optimal, realisasi diproyeksi mencapai 96% dari pagu APBN 2018


Rabu, 05 Desember 2018 / 20:45 WIB
Belanja K/L lebih optimal, realisasi diproyeksi mencapai 96% dari pagu APBN 2018
ILUSTRASI. Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani


Reporter: Grace Olivia | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Kementerian Keuangan meyakini penyerapan anggaran belanja pemerintah pusat sepanjang tahun ini berjalan optimal dan efisien. Ini terlihat dari realisasi belanja yang telah mencapai Rp 1.074,43 triliun per Oktober lalu, atau 73,87% dari pagu APBN 2018 yang sebesar Rp 1.454,49 triliun.

Direktur Jenderal Anggaran Kemkeu Askolani menyatakan, penyerapan belanja pemeritah pusat juga didukung oleh belanka kementerian dan lembaga (K/L) yang jauh lebih maksimal dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.

Hingga Oktober 2018, belanja K/L mencapai Rp 586,37 triliun atau 69,19% dari pagu APBN sebesar Rp 847,44 triliun. Realisasi belanja K/L tersebut juga mengalami pertumbuhan 14,69% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Kita belajar dari pengalaman setiap tahun sehingga perencanaan harus lebih baik. Presiden juga melakukan monitoring, selalu mengingatkan ke setiap K/L," ujar Askolani, Rabu (5/12).

Perbaikan belanja K/L yang dimaksud, antara lain melalui penajaman dan penguatan program prioritas, pengembangan inovasi skema pembiayaan melalui peran swasta untuk proyek infrastruktur (KPBU-AP), serta percepatan pelaksanaan lelang dengan perencanaan yang lebih baik.

"Kami imbau agar pelelangan bisa dilakukan sejak awal tahun supaya pelaksanaan pra-tender maupun tender lebih cepat. Penunjukan pejabat K/L juga kami minta lebih cepat dan jangan berganti-ganti," kata Askolani.

Ia juga menyebut, K/L juga lebih mampu melakukan efisiensi pembelanjaan tanpa harus dipotong terlebih dahulu pagu anggarannya. Dus, ia meyakini efisiensi tersebut tidak mengurangi output kinerja K/L yang telah ditargetkan.

Sementara, untuk belanja modal K/L hingga Oktober mencapai Rp 107,34 triliun atau 52,65% dari pagu APBN. Dibanding periode yang sama tahun lalu, pertumbuhan realisasi belanja modal tersebut hanya 1,23% yoy.

Kendati begitu, Askolani sebelumnya mengatakan, pertumbuhan yang lebih kecil itu disebabkan oleh pagu belanja modal yang lebih kecil di tahun ini. Tahun 2017, pagu belanja modal dalam APBN sebesar Rp 206,2 triliun, sedangkan tahun ini turun menjadi hanya Rp 203,88 triliun.

"Tidak fair kalau dibandingkan dengan realisasi tahun lalu karena pagunya tahun ini lebih kecil," ujar Askolani kepada Kontan.co.id belum lama ini.

Ia menyebut, capaian realisasi belanja modal tahun ini justru lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hingga Oktober, nilai realisasi belanja modal pemerintah menyentuh Rp 107,34 triliun. Sementara, periode yang sama tahun sebelumnya, nilai realisasi belanja modal hanya sebesar Rp 106 triliun.

Dengan penyerapan belanja modal yang lebih cepat tersebut, Askolani meyakini hal itu akan berkontribusi pada penyerapan belanja K/L secara keseluruhan. Ia memproyeksi total belanja K/L di akhir tahun bisa memenuhi 95%-96% dari target dalam APBN 2018.

Dalam outlook pemerintah, outlook realisasi belanja K/L di akhir 2018 sebesar Rp 813,5 triliun atau 96% dari target yaitu Rp 847,4 triliun dalam APBN 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×