Reporter: Abdul Basith | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia yakin kerja sama dengan Belanda dapat mendorong minyak sawit (CPO) ke Uni Eropa (UE). Pasalnya saat ini CPO Indonesia masih mendapatkan ancaman dan tantangan di UE. Berbagai regulasi dinilai mendiskriminasi CPO asal Indonesia.
"Dukungan Belanda kita harapkan membantu phase out palm oil tidak terjadi," ujar Duta Besar Indonesia untuk Belanda I Gusti Agung Wesaka Puja saat tanda tangan nota kesepahaman di Kementerian Perdagangan, Selasa (15/10).
Kerja sama Indonesia dengan Belanda terkait minyak sawit dilakukan di New York akhir September lalu. Kerja sama itu akan membantu petani kecil di Indonesia melakukan pertanian berkelanjutan.
Baca Juga: Kabar baik bagi produsen CPO Indonesia, India pangkas pembelian sawit dari Malaysia
Hal itu dinilai akan menjadi penguat CPO di pasar UE. Pasalnya selama ini CPO kerap dikaitkan dengan isu kerusakan lingkungan sehingga mendapat ancaman dari UE.
Puja bilang kerja sama dilakukan khusus dengan Belanda. Belanda pun menyambut baik kerja sama tersebut mengingat CPO yang juga digunakan untuk bahan makanan dan produk sehari-hari lainnya selain bahan bakar masih dibutuhkan.
"Persoalan kelapa sawit bukan hanya persoalan untuk minyak saja tapi juga untuk produk makanan itu juga Belanda sangat membutuhkan," terang Puja.
Baca Juga: India pangkas pembelian minyak kelapa sawit dari Malaysia mulai November
Asla tahu saja ekspor komoditas Indonesia ke UE dan khususnya Belanda cukup besar. Terutama CPO menjadi produk ekspor andalan dari Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News