kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Begini perkiraan LPEM FEB UI soal neraca transaksi berjalan kuartal III-2021


Minggu, 17 Oktober 2021 / 19:19 WIB
Begini perkiraan LPEM FEB UI soal neraca transaksi berjalan kuartal III-2021
ILUSTRASI. Suasana di terminal petikemas pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (20/8). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/20/08/2018


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia (BI) mencetak surplus besar pada kuartal III-2021. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), total surplus pada kuartal ketiga tahun ini sebesar US$ 11,7 miliar, atau naik dari total surplus pada kuartal II-2021 yang sebesar US$ 3,68 miliar. 

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky melihat, kondisi ini memberikan kemungkinan neraca transaksi berjalan berbalik surplus pada kuartal III-2021, setelah pada kuartal II-2021 mencatat defisit US$ 2,2 miliar atau 0,8% PDB. 

“Dengan kondisi tersebut ada kemungkinan surplus di kisaran US$ 1 miliar hingga US$ 1,5 miliar, atau sekitar 0,4% PDB,” ujar Riefky kepada Kontan.co.id, Minggu (17/10). 

Akan tetapi, Riefky mengingatkan, yang memengaruhi pergerakan Neraca Transaksi Berjalan ini bukan hanya terkait neraca perdagangan, tetapi juga terkait net foreign assets (NFA). 

Baca Juga: Surplus neraca dagang jumbo, neraca transaksi berjalan diperkirakan berbalik surplus

Selama kuartal III-2021 lalu, Riefky melihat cukup banyak arus modal asing yang keluar dari pasar keuangan dalam negeri, di tengah ketidakpastian di pasar keuangan. 

“Bila defisitnya tinggi, maka ini akan membuat neraca transaksi berjalan masih defisit kecil, sekitar kurang dari US$ 1 miliar. Namun, secara keseluruhan masih ada harapan dari besarnya surplus neraca perdagangan,” jelasnya. 

Ke depan, Riefky memperkirakan Neraca Transaksi Berjalan masih akan mencetak defisit di sepanjang tahun 2021, yaitu di kisaran 0,5% PDB hingga 1% PDB atau melebar dari 0,4% PDB pada tahun 2020. 

Hal ini seiring dengan perekonomian yang sudah mulai bergulir sehingga kinerja impor membaik secara berkala. Namun, pelebarannya ditahan oleh kinerja ekspor yang masih mumpuni, seiring dengan harga komoditas yang diperkirakan masih tinggi. 

Selanjutnya: Ekonom optimistis neraca transaksi berjalan kuartal III 2021 surplus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×