kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Begini gambaran ibu kota baru nantinya versi Bappenas


Kamis, 01 Agustus 2019 / 21:54 WIB
Begini gambaran ibu kota baru nantinya versi Bappenas


Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) berharap ibu kota baru memiliki empat visi utama.

Pertama, sebagai simbol identitas bangsa. Kedua, kota dengan konsep smart, beautiful, dan sustainable city. Ketiga, kota modern berstandar internasional. Keempat, kota dengan tata kelola pemerintahan yang efektif dan efisien.

"Ini yang kita harapkan nanti muncul dari ibu kota negara kita masa depan," kata Menteri PPN Bambang Brodjonegoro, Kamis (1/8).

Baca Juga: Polemik pengelolaan sampah ibu kota, ini penjelasan Risma

Lebih lanjut, Bappenas membuat rancangan zonasi dan tahapan pembangunan. Antara lain, kawasan inti pusat pemerintahan seluas 2.000 hektare yang akan dibangun pada 2021 - 2024 diantaranya meliputi pembangunan istana negara, kantor lembaga negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif), taman budaya dan botanical garden.

Kemudian, pembangunan kawasan ibu kota negara pada 2025 - 2029 seluas 40.000 hektare, antara lain perumahan Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI - Polri, diplomatic compound, fasilitas pendidikan dan kesehatan, universitas, science, and techno park, high tech and clean industries, convention center, sport center, museum, dan pangkalan militer.

Baca Juga: Ibu kota pindah ke Kalimantan, beragam pendapat pelaku properti hingga pengamat

Selanjutnya, kawasan perluasan ibu kota negara tahap 1 dan tahap 2 seluas lebih dari 200.000 hektar pada 2030 - 2045, antara lain pembangunan national park, konservasi orang utan, dan kulster permukiman non-ASN dan pengembangan wilayah di sekitarnya.

"Konsep green city dalam hal ini forest city ruang terbuka hijaunya minimal 50% dalam bentuk recreational park, botanical garden, sport complex dan sudah memperhatikan topografinya apakah berbukit, apakah dekat sungai dan lainnya," tutur Bambang.

Lebih lanjut, Bambang mengatakan transportasi publik akan langsung dibangun bersamaan dengan pembangunan ibukota. Namun, Ia belum merinci jenis transportasi publik apa yang nantinya akan diterapkan di ibukota baru.

"(Pembangunan transportasi) Dimulai ketika pembangunan. tapi kan bentuknya apa kita nanti desain dulu tidak harus MRT gitu ya, yang penting harus ada public transportation," tutur Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×