Reporter: Bambang Rakhmanto | Editor: Edy Can
JAKARTA. Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai Kementerian Keuangan optimistis target penerimaan bea dan cukai tahun ini melebihi target. Dirjen Bea dan Cukai Thomas Sugijata mengatakan, keyakinan itu berdasarkan realisasi penerimaan negara dari sektor bea masuk, bea keluar, dan penerimaan cukai yang sebagian sudah mencapai target, bahkan lebih.
Dari sektor penerimaan bea masuk, misalnya, hingga 25 November 2010 sebesar Rp 17,458 triliun. Angka ini sudah mencapai 102,05% dari target yang dipatok di Anggaran Pendapatan dan Belanja Perubahan (APBNP) 2010 yang sebesar Rp 17,106 triliun. Padahal, masih ada sisa waktu sebulan ke depan. Sehingga, "Kami optimistis sampai akhir tahun ini bea masuk kurang lebih kita bisa mencapai 125% dari target," kata Thomas, akhir pekan lalu.
Thomas juga yakin penerimaan bea keluar akan sesuai target. Hingga 25 November 2010, penerimaan bea keluar Rp 5,205 triliun, atau 95,43% dari target sebesar Rp 5,454 triliun. Sedang untuk penerimaan dari sektor cukai, Thomas menargetkan mampu mencapai 109% dari target. Hingga 25 November 2010, penerimaan cukai sudah Rp 57,175 triliun. Jumlah ini 96,47% dari target APBN-P 2010 sebesar Rp 59,265 triliun.
Kepala Humas Ditjen Bea dan Cukai Evi Suhartantyo mengatakan, kenaikan tarif cukai rokok mulai Januari 2010 lalu turut mendorong penerimaan cukai tahun ini. Selain itu, juga karena kenaikan cukai minuman beralkohol mulai April 2010.
Menurut Evi, penyumbang terbesar penerimaan cukai tersebut berasal dari cukai hasil tembakau sebanyak 96,05% dari total penerimaan cukai. Sedangkan cukai dari minuman beralkohol menyumbang 3,69% total penerimaan cukai. "Sisanya 0,26% dari cukai etil alkohol," imbuh Evi.
Thomas juga yakin penerimaan cukai tahun depan mencapai 125% dari target Rp 62,7 triliun. Hal ini didukung oleh kenaikan cukai rokok sekitar 5% yang mulai berlaku Januari 2011. Kenaikan tarif cukai itu akan menyumbang tambahan sekitar Rp 2 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News