kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BBM masih jadi pemicu defisit neraca perdagangan


Selasa, 01 Oktober 2013 / 14:53 WIB
BBM masih jadi pemicu defisit neraca perdagangan
ILUSTRASI. Untuk mengetahui cara apakah BPJS Ketenagakerjaan aktif atau tidak, Anda bisa mengecek status BPJS Ketenagakerjaan. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Meski neraca perdagangan sepanjang Agustus 2013 surplus, namun secara keseluruhan, neraca antara Januari-Agustus masih mencatatkan defisit akibat besarnya impor bahan bakar minyak (BBM).

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan, untuk neraca perdagangan total sepanjang Januari-Agustus 2013 masih mengalami defisit 5,538 miliar dollar AS. Nilai tersebut dikontribusikan dari neraca ekspor 119,3 miliar dollar AS dan neraca impor 124,85 miliar dollar AS.

"Jadi sepanjang Januari-Agustus 2013 ini masih defisit 5,5 miliar dollar AS," kata Suryamin saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Selasa (1/10).

Ia menambahkan, neraca perdagangan itu dikontribusikan dari neraca perdagangan migas yang masih defisit 8,52 miliar dollar AS. Untuk ekspornya mencapai 21,3 miliar dollar AS dan impornya 29,9 miliar dollar AS.

Untuk neraca perdagangan minyak mentah juga masih defisit 2,164 miliar dollar AS karena ekspornya 6,9 miliar dollar AS dan impornya 9,06 miliar dollar AS.

Hasil minyak defisit 16,02 miliar dollar AS karena ekspor 2,8 miliar dollar AS dan impor 18,8 miliar dollar AS. Untuk gas mengalami surplus 9,6 miliar dollar AS karena ekspornya mencapai 11,68 miliar dollar AS dan impornya 2,02 miliar dollar AS.

Sementara itu, neraca perdagangan nonmigas juga mengalami surplus 2,98 miliar dollar AS karena ekspor 97,9 miliar dollar AS dan impor 94,9 miliar dollar AS.

"Kondisi ini harus diantisipasi oleh pemerintah terutama Kementerian Perdagangan untuk bisa memperbaiki kondisi neraca perdagangannya," jelasnya. (Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×