kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BBM masih jadi pemicu defisit neraca perdagangan


Selasa, 01 Oktober 2013 / 14:53 WIB
BBM masih jadi pemicu defisit neraca perdagangan
ILUSTRASI. Untuk mengetahui cara apakah BPJS Ketenagakerjaan aktif atau tidak, Anda bisa mengecek status BPJS Ketenagakerjaan. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Meski neraca perdagangan sepanjang Agustus 2013 surplus, namun secara keseluruhan, neraca antara Januari-Agustus masih mencatatkan defisit akibat besarnya impor bahan bakar minyak (BBM).

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan, untuk neraca perdagangan total sepanjang Januari-Agustus 2013 masih mengalami defisit 5,538 miliar dollar AS. Nilai tersebut dikontribusikan dari neraca ekspor 119,3 miliar dollar AS dan neraca impor 124,85 miliar dollar AS.

"Jadi sepanjang Januari-Agustus 2013 ini masih defisit 5,5 miliar dollar AS," kata Suryamin saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Selasa (1/10).

Ia menambahkan, neraca perdagangan itu dikontribusikan dari neraca perdagangan migas yang masih defisit 8,52 miliar dollar AS. Untuk ekspornya mencapai 21,3 miliar dollar AS dan impornya 29,9 miliar dollar AS.

Untuk neraca perdagangan minyak mentah juga masih defisit 2,164 miliar dollar AS karena ekspornya 6,9 miliar dollar AS dan impornya 9,06 miliar dollar AS.

Hasil minyak defisit 16,02 miliar dollar AS karena ekspor 2,8 miliar dollar AS dan impor 18,8 miliar dollar AS. Untuk gas mengalami surplus 9,6 miliar dollar AS karena ekspornya mencapai 11,68 miliar dollar AS dan impornya 2,02 miliar dollar AS.

Sementara itu, neraca perdagangan nonmigas juga mengalami surplus 2,98 miliar dollar AS karena ekspor 97,9 miliar dollar AS dan impor 94,9 miliar dollar AS.

"Kondisi ini harus diantisipasi oleh pemerintah terutama Kementerian Perdagangan untuk bisa memperbaiki kondisi neraca perdagangannya," jelasnya. (Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×