Reporter: Yohan Rubiyantoro |
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegur keras PT Pertamina yang tidak dapat mengatasi keterlambatan pasokan BBM yang menyebabkan masyarakat kesulitan memperoleh BBM pekan lalu. Presiden mengaku geram membaca pernyataan pejabat Pertamina di sejumlah media massa yang beralasan bahwa kelangkaan pasokan tersebut karena ada penerapan sistem baru serta adanya hari libur nasional.
"Itu salah! tidak ada excuse libur dalam melayani rakyat," ucapnya usai membuka perdagangan saham hari pertama di Gedung BEI, Senin (5/1).
Presiden menegaskan kekecewaannya kepada PT Pertamina yang kurang responsif dalam melayani kebutuhan masyarakat. Ia meminta agar PT Pertamina tidak libur meskipun ada cuti bersama. Karena pasokan BBM merupakan hal penting bagi masyarakat.
"Harus ngantor, harus merespons. Negara tidak boleh tidur untuk menjalankan tugasnya," ucapnya
Presiden menyatakan, instruksinya untuk mengutamakan kepentingan masyarakat kendati hari libur juga berlaku bagi seluruh jajaran pemerintah di seluruh tanah air.
Ia mencontohkan, pemerintah telah merespons secara cepat terkait penanganan gempa di Papua Barat. Gempa yang berskala 7,6 skala Richter itu mengakibatkan sejumlah infrastruktur rusak. Pemerintah pusat secara responsif telah mengirimkan 3 orang menteri untuk mengirimkan bantuan.
"Kemarin juga hari libur, tetapi langkah cepat harus tetap kita jalankan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News