kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Basuki: Guru jangan cuma memikirkan gengsi sekolah


Jumat, 02 Mei 2014 / 13:15 WIB
Basuki: Guru jangan cuma memikirkan gengsi sekolah
ILUSTRASI. Manfaat Brotowali untuk Kesehatan Tubuh


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai, pelaksanaan ujian nasional (UN) tidak perlu dipermasalahkan. Yang lebih penting, kata Basuki,  para kepala sekolah dan guru-guru jangan hanya memikirkan bagaimana meningkatkan tingkat kelulusan saja.

Menurut Basuki, saat ini masih banyak kepala sekolah dan guru-guru yang hanya karena demi gengsi sekolah, rela melakukan apa saja demi membuat tingkat kelulusan 100% di sekolahnya.

"Banyak kan softcopy dan fotokopi soal dibocorin. Tidak usah jauh-jauh. Waktu dilakukan lelang jabatan kepala sekolah, soalnya saja sudah mereka atur. Artinya kan mental curang ini sudah ada di dalam diri seorang calon kepala sekolah di DKI. Gila enggak tuh," kata Basuki seusai menghadiri acara peringatan Hari Pendidikan Nasional di kawasan Tugu Monas, Jakarta, Jumat (2/5).

Menurut Basuki, mental-mental curang yang dimiliki oleh oknum-oknum guru akan merugikan para peserta didik setelah mereka dewasa dan terjun ke dunia kerja. Apalagi, bila nantinya telah diterapkan zona perdagangan bebas.

"Kalau guru sudah ngasih contoh kayak gitu, nantinya anak-anak beranggapan kalau nyontek adalah hal yang biasa. Begitu nantinya ada perdagangan bebas, anak-anak itu tadi menganggap boleh curang. Kalau Anda curang di perdagangan internasional, Anda akan habis dipidana," katanya lagi.

Meskipun demikian Basuki mengakui, banyak guru yang memiliki idealisme yang tinggi. Namun, ia mengaku heran kenapa idealisme tersebut hilang saat para guru telah mendapatkan sertifikasi.

"Pada umumnya begitu punya sertifikat, mereka jadi cuek. (Mereka berpikir) Emang lu pikirin gue takut dipecat? Pernah dites, hasilnya dua pertiga guru di DKI nilainya di bawah 50, kan gawat," ujarnya.

Karena itu, Basuki berharap agar Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) segera diterapkan. Dengan keberadaan peraturan tersebut, ia berharap dapat segera memperbaiki kualitas pendidikan di DKI Jakarta.

"Yang perlu diperhatikan dalam memperbaiki pendidikan adalah gurunya. Karena itu begitu UU ASN keluar, kita mau pecat-pecatin guru PNS yang kerjanya tidak benar. Atau pindahkan mereka ke fungsional di instansi lain soalnya hati mereka bukan lagi hati guru," tukas pria yang akrab disapa Ahok itu. (Alsadad Rudi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×