kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bappenas: Masyarakat kehilangan daya beli Rp 362 triliun akibat pandemi corona


Senin, 22 Juni 2020 / 13:33 WIB
Bappenas: Masyarakat kehilangan daya beli Rp 362 triliun akibat pandemi corona
ILUSTRASI. Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa memberikan sambutan saat peresmian pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/12/2019). Da


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menjelaskan, akibat pandemik Covid-19 ini sejak 30 Maret 2020 hingga 6 Juni 2020, selama 10 minggu tersebut kehilangan jam kerja yang luar biasa serta telah menghilangkan daya beli masyarakat sekitar Rp 362 triliun. 

“Ini yang menjelaskan mengapa tidak ada pembeli, atau UMKM mendapatkan penghasilan yang turun drastis,” ujar Suharso Monoarfa dalam Rapat Kerja dengan Komisi XIDPR RI, Senin (22/6). 

Baca Juga: Belum separuh dari target, angka rapid test di Indonesia baru 11.000 orang per hari

Tak hanya itu, penurunan daya beli masyarakat juga mempengaruhi beberapa faktor termasuk industri manufaktur yang utilitasnya juga turun hingga 30% dalam waktu sepuluh minggu ini. Adapun hampir sebagian pekerja juga dirumahkan akibat Covid-19. 

“Itu sebabnya pemerintah melalui social safety net memberikan social action supaya daya beli masyarakat tetap terjaga,” tambah Suharso. 

Melihat hal tersebut, kontraksi yang terjadi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia juga menjadi PR dalam rangka pemulihan ekonomi di tahun 2021. 

Baca Juga: Dua pekan PSBB transisi, Anies klaim angka reproduksi Covid-19 di Jakarta turun lagi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×