kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,70   -25,03   -2.70%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Belum separuh dari target, angka rapid test di Indonesia baru 11.000 orang per hari


Senin, 22 Juni 2020 / 13:14 WIB
Belum separuh dari target, angka rapid test di Indonesia baru 11.000 orang per hari
ILUSTRASI. Rapid Test Untuk Karyawan Pusat Perbelanjaan: Pelaksanaan rapid test COVID-19 di Jakarta Barat, Rabu (17/6). Agung Podomoro Land menggelar rapid test untuk karyawan di 4 pusat perbelanjaan miliknya. Hal tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan protokol


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi XI DPR RI hari ini (22/6), Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Bappenas menyampaikan tema fokus dan strategi nasional di tahun 2021 mendatang yakni mempercepat pemulihan ekonomi dan reformasi sosial. 

Fokus utama reformasi sosial juga di usulkan di tahun 2021 untuk sistem kesehatan nasional, sistem perlindungan sosial, dan sistem ketahanan bencana. Untuk itu pemerintah juga turut melakukan program jaringan sosial agar daya beli masyarakat bisa tetap terjaga yang mencapai Rp 362 triliun. 

Baca Juga: Dua pekan PSBB transisi, Anies klaim angka reproduksi Covid-19 di Jakarta turun lagi

Suharso Monoarfa, Kepala Bappenas mengatakan, sebagai contoh reformasi sosial yakni selama pandemik Covid-19 ini seharusnya jumlah  penduduk Indonesia yang di lakukan rapid test menurut standar WHO menurutnya Indonesia cukup ketinggalan. 

Seharusnya, Indonesia bisa mencapai angka 30.000 rapid test per hari. Namun sampai hari ini kita baru di angka 11.000 orang yang dilakukan rapid test tiap harinya. 

“Kami telah menghitung, kapasitas kita bisa sampai 27.000 orang per hari. Sayangnya lagi, kita juga ada time delay dimana orang yang di tes hari ini hasilnya keluar di minggu depan,” kata Suharso dalam Rapat Kerja Komisi XI DPR RI, Senin (22/6). 

Baca Juga: Jubir pemerintah untuk Covid-19: Masyarakat belum tertib jaga jarak saat CFD

Menurutnya, berdasarkan data-data tersebut, Suharso bilang hal itu justru banyak terjadi di Jawa Timur dengan adanya time delay tersebut.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×