kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.425.000   10.000   0,41%
  • USD/IDR 16.638   -47,00   -0,28%
  • IDX 8.603   54,58   0,64%
  • KOMPAS100 1.188   6,78   0,57%
  • LQ45 854   2,64   0,31%
  • ISSI 305   2,12   0,70%
  • IDX30 439   0,39   0,09%
  • IDXHIDIV20 509   2,94   0,58%
  • IDX80 133   0,53   0,40%
  • IDXV30 140   1,30   0,94%
  • IDXQ30 140   0,50   0,36%

Bappenas: Ini lima sektor pendorong ekonomi


Sabtu, 14 Januari 2017 / 22:25 WIB
Bappenas: Ini lima sektor pendorong ekonomi


Sumber: Antara | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menganggap ada lima sektor bisnis yang bisa membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi domestik lebih tinggi.

Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, mengatakan, sektor pertama yang harus didorong adalah industri pengolahan nonmigas atau manufaktur. Menurut Bambang, memang sudah saatnya pemerintah kembali lagi mendorong industri manufaktur.

Sektor kedua yang perlu didorong adalah pertanian. Bambang menuturkan, kebutuhan pangan domestik masih cukup besar sehingga sektor tersebut harus didorong. Kendati demikian, kelebihan di sektor pertanian dinilai masih punya potensi ekspor dan dapat didorong industri manufaktur yang berbasis hasil pertanian.

Sektor berikutnya adalah perdagangan. Menurut Bambang, baik perdagangan ritel maupun perdagangan besar harus mampu mendorong konsumsi. Kemudian ada pula sektor konstruksi. Peran pemerintah dan juga mendorong swasta untuk ikut dalam pembangunan, dinilai akan langsung mendorong sektor tersebut.

"Dalam dua tahun terakhir, sektor konstruksi tumbuhnya lumayan, sekitar 6%. Artinya ini bisa jadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan," ujarnya.

Sektor terakhir, yakni informasi dan teknologi yang kini permintaannya cukup besar seiring dengan semakin berkembanganya teknologi.

"Jadi kelima sektor ini lah yang kita harapkan mendorong pertumbuhan, plus ada dua sektor khsusus yang kita ingin kembangkan dan punya potensi mendorong pertumbuhan, yaitu pertama, sektor jasa keuangan dan pariwisata," kata Bambang.

Menurut Bambang, sektor jasa keuangan kini menjadi penting, apalagi pemerintah masih punya misi keuangan inklusif. Saat ini, masyarakat Indonesia masih belum banyak yang mengenal bank atau punya rekening di bank.

"Ini salah satu area yang bisa digarap. karena jika inklusi keuangan membaik, jasa keuangan juga akan meningkat, masyarakat juga akan makin sejahtera. Mereka hanya bisa sejahtera jika punya akses ke jasa keuangan," ujarnya.

Sementara itu, untuk pariwisata, Bambang mengatakan peran pemerintah daerah sangat sentral dan pemda harus memiliki ambisi mengembangkan pariwisata di daerahnya.

Di sektor pariwisata, pelaku ekonomi yang terlibat tidak hanya pengusaha besar, tapi juga sampai pengusaha paling kecil. Lapangan kerja yang tercipta juga akan bervariasi, mulai dari manajer hotel sampai tukang parkir, tour guide, dan sebagainya.

(Citro Atmoko)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×