Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan ketersediaan daging menjelang Ramadan tercukupi, meskipun sempat ada kendala izin impor daging sapi tahun ini.
Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan, Bapanas, Maino Dwi Hartono mengakui bahwa izin impor daging sapi molor dan baru terbit pada 15 Februari 2024 kemarin.
Hanya, menurutnya hal ini tidak akan mengganggu pasokan daging dalam negeri baik kerbau maupun sapi lantaran pemerintah telah menyiapkan carry over untuk kebutuhan awal tahun.
"Kita ada carry over tahun lalu, utamanya yang beku. Meskipun ada keterlambatan tapi secara nasional harganya enggak ada masalah, pasokan aman," ujar Maino usai rapat dengan KPPU di Jakarta, Rabu (28/2).
Baca Juga: Indonesia Terancam Krisis Pasokan Daging Sapi
Berdasarkan data Bapanas, stok daging sapi dan kerbau pada akhir 2023 mencapai 88.780 ton. Hanya, dia mengakui bahwa impor daging sapi dan kerbau baik hidup, beku hingga bakalan masih dibutuhkan tahun ini. Pasalnya, produksi dalam negeri masih belum memenuhi seluruh permintaan pasar.
Bapanas memproyeksi, produksi daging sapi nasional 2023 mencapai 460.899 ton. Sedangkan realisasi impor mencapai 251.415 ton. Di sisi lain, total kebutuhan daging sapi-kerbau mencapai 680.019 ton.
"Kita memang masih impor tapi ada carry over tahun sebelumnya, tapi menurut saya daging no issue," jelas Maino.
Baca Juga: Mau Masuk Ramadan, Harga Daging Sapi Naik
Untuk itu, Maino memastikan harga daging tidak akan bergejolak. Pasalnya permintaan daging juga tidak terlalu tinggi jika dibandingkan dengan komoditas lain seperti beras.
Diketahui, jika mengacu pada Data Panel Harga Bapanas, Kamis (29/2), harga daging sapi murni alami penurunan tipis 0,15% menjadi Rp 133.990 per kg.
Tetapi pengakuan dari pedagang daging di Pasar Kebayoran Lama harga tersebut masih tinggi dibandingkan di awal tahun yang hanya mencapai Rp 120.000 per kg.
Indro, seorang pedagang daging sapi di Pasar Kebayoran Lama mengatakan saat ini harga daging yang ia jual sudah mencapai Rp 130.000-Rp 140.000 per kilogram (kg).
Baca Juga: Bapanas Klaim Jumlah Daerah Rawan Pangan Menurun pada Tahun Lalu
"Hampir setiap hari ada kenaikan harga walaupun seribu atau dua ribu itu kan lumayan. Apalagi pelanggan kami yang biasa menjual lagi," kata Indro saat ditemui Kontan di kedainya, Selasa (27/2).
Indro mengaku salah satu sebabnya lantaran terlambatnya pasokan daging sapi. Sementara stok daging sapi di Pasar Kebayoran Lama kebanyakan dari sapi impor asal Australia.
Kepala Pasar Kebayoran Lama Ayib mengatakan, proses realisasi daging sapi impor di pasar juga terhambat.
"Beberapa hari lalu setahu saya sapi impor dari Australia datang. Tapi tidak bisa langsung dipotong harus menunggu dahulu sekitar 2 bulan," kata Ayib.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News