Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Perimbangan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) masih akan mempertimbangkan penerbitan surat utang dalam bentuk valuta asing yakni euro bond pada tahun 2024 ini.
Direktur Surat Utang Negara DJPPR, Deni Ridwan, mengatakan bahwa pihaknya akan melihat berbagai pertimbangan sebelum menerbitkan euro bond.
Deni bilang, saat ini kondisi kas pemerintah masih sangat baik sehingga pemerintah mempunyai fleksibilitas untuk penerbitan surat berharga negara (SBN), baik dari sisi jangka waktunya maupun mata uangnya.
Baca Juga: Posisi Utang Pemerintah Turun Menjadi Rp 7.849 Triliun Per April 2023
"Artinya kapan kita terbitkan kemudian juga jumlah berapa dan juga dari sisi komposisi mata uangnya. Jadi kalau memang kita menilai penerbitan dengan mata uang euro bagus ya kenapa enggak?," ujar Deni kepada awak media di Jakarta, Senin (10/6).
Dirinya menjelaskan bahwa sebenarnya para investor di Eropa sudah mengharapkan pemerintah Indonesia bisa menerbitkan SBN global dengan mata uang euro. "Jadi mereka masih mengharapkan pemerintah untuk bisa Indonesia menerbitkan mata uang euro karena demand-nya ada," katanya.
Berdasarkan catatan Kontan, Indonesia menerbitkan euro bond terakhir pada 2021. Adapun bentuknya adalah Surat Utang Negara (SUN) Sustainable Debelopment Goals (SDG) dalam mata uang asing euro dengan format SEC-Registered Shelf Take-Down.
Baca Juga: Kemenkeu Tidak akan Terbitkan Euro Bond Tahun Ini
Adapun SDG bond ini merupakan RIEUR0334 dengan tenor 12 tahun sehingga memiliki jatuh tempo pada 23 Maret 2034 mendatang. Seri ini bernominal EUR 500 juta dengan tingkat kupon dan yield masing-masing 1,30% dan 1,351%.
"Ketika kita bertemu dengan para investor di Eropa mereka sangat mengharapkan pemerintah Indonesia bisa menerbitkan SBN global dengan mata uang euro karena terakhir kali menerbitkan euro bond pada tahun 2021," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News