kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bansos Lansia Hingga Yatim di Tahun Politik, Pengamat: Fenomena yang Lumrah


Rabu, 21 September 2022 / 20:54 WIB
Bansos Lansia Hingga Yatim di Tahun Politik, Pengamat: Fenomena yang Lumrah
ILUSTRASI. Pemerintah berencana menyalurkan bantuan sosial (bansos) kepada anak yatim, warga lanjut usia (lansia), dan penyandang disabilitas


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah kian gencar menganggarkan bantuan sosial mendekati tahun - tahun politik. Setelah meluncurkan bantuan sosial BLT BBM dan Bantuan Subsidi Upah (BSU), kini pemerintah berencana menyalurkan bantuan sosial (bansos) kepada anak yatim, warga lanjut usia (lansia), dan penyandang disabilitas sebesar Rp 200.000.

Bantuan sosial (bansos) tersebut rencananya disalurkan pada Desember 2022. Penyaluran bantuan ini dilakukan langsung oleh Kemensos ke penerima.

Menanggapi hal ini, Pengamat politik Ujang Komarudin menyampaikan, fenomena menambah dana bansos menjelang tahun politik merupakan hal lumrah yang sering terjadi, demi mendapat suara rakyat.

"Seperti biasa, setiap partai yang berkuasa, kepala daerah, menteri dan pejabat pada umumnya akan memperbanyak dana bansos menjelang Pilkada dan Pemilu," terang Ujang pada Kontan.co.id, Rabu malam (21/9).

Baca Juga: Kemensos Usul Tambahan Anggaran Rp 10,31 Triliun, untuk Apa Saja?

Meski demikian, menurut Ujang terkait dengan bansos yang diberikan kepada anak yatim hingga disabilitas memang sudah menjadi tugas negara untuk menjamin kehidupan mereka.

"Saya kalau bansos diberikan kepada mereka sepakat dan memang perlu didorong," tambah Ujang.

Pasalnya menurutnya, selama ini yang banyak mengurus anak yatim hingga disabilitas adalah lembaga sosial swasta yang bukan di kelola negara. Padahal menurutnya, hal ini harus sudah dilakukan sejak lama.

Lebih lanjut Ujang menekankan, agar bansos mudah diawasi dan tepat sasaran harus ada data yang akurat. Selain itu bansos yang akan disalurkan juga harus transparan dan melibatkan partisipasi publik. Sehingga masyarakat juga diberikan ruang untuk menilai.

"Mulai dari jumlah uang-nya dan berapa orang yang akan mendapat bansos, semua harus terdata secara akurat. Selain itu harus transparan jangan ada yang dipotong potong," tambah dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×