Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Permata memperkirakan neraca perdagangan Mei 2021 masih bertahan di tren surplus.
Kepala ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan surplus berada di kisaran US$ 2,33 miliar atau meningkat dari surplus bulan sebelumnya yang sebesar US$ 2,19 miliar. “Peningkatan surplus perdagangan Mei 2021 didukung oleh kenaikan harga barang komoditas unggulan Indonesia, seperti batu bara, CPO, serta emas,” ujar Josua kepada Kontan.co.id, Senin (14/6).
Namun, Josua melihat dampak dari harga komoditas ini sendiri cenderung tertahan akibat adanya penurunan kinerja manufaktur dari dua mitra dagang Indonesia seperti Jepang dan India akibat masih meningkatnya kasus Covid-19 di negara tersebut.
Baca Juga: NPI kuartal I-2021 surplus US$ 4,1 M, transaksi berjalan balik defisit US$ 1,0 M
Josua lalu memerinci kinerja ekspor, diperkirakan akan tumbuh 54,51% yoy. Sementara kinerja impor diperkirakan naik 63,80% yoy. Kenaikan yang tinggi ini cenderung disebabkan oleh low base effect pada tahun lalu karena pada tahun lalu volume perdagangan sangat rendah di masa awal pandemi.
Sementara secara bulanan, diperkirakan volume ekspor dan impor cenderung menurun karena ada libur Lebaran.
Selanjutnya: Ekonom BCA memprediksi neraca dagang Mei 2021 surplus US$ 2,3 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
