kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Mandiri memprediksi cadangan devisa naik hingga US$ 1 miliar pada Mei 2021


Senin, 07 Juni 2021 / 17:02 WIB
Bank Mandiri memprediksi cadangan devisa naik hingga US$ 1 miliar pada Mei 2021
ILUSTRASI. Cadangan devisa Mei diperkirakan akan naik tinggi. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww/18.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Mandiri memprediksi cadangan devisa Mei 2021 berpotensi meningkat. Ekonom bank Mandiri Faisal Rachman mengatakan, potensi peningkatan cadangan devisa akan sebesar US$ 500 juta hingga US$ 1 miliar. 

Ia menjelaskan, potensi menggendutnya cadangan devisa pada bulan lalu didorong oleh oleh adanya aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan dalam negeri akibat pemerintah Indonesia berhasil menerbitkan dan menjual samurai bond senilai Rp 13,21 triliun. 

“Di pasar SBN memang terjadi outflow Rp 7,14 triliun dan di pasar saham ada inflow Rp 3,53 triliun jadi total outflow Rp 3,61 triliun. Namun, dengan penerbitan samurai bond, ada total inflow sekitar Rp 9,6 triliun,” ujar Faisal kepada Kontan.co.id. 

Selain itu, potensi naiknya cadangan devisa juga didorong oleh keyakinan akan terjadinya surplus neraca perdagangan pada Mei 2021. 

Baca Juga: Kepala Ekonom Indo Premier prediksi cadangan devisa Mei 2021 akan naik

Ke depan, Faisal masih melihat potensi peningkatan cadangan devisa. Bahkan, hingga akhir tahun 2021, diperkirakan posisi cadangan devisa di kisaran US$ 140 miliar hingga US$ 142 miliar atau lebih tinggi dari posisi akhir 2020 yang sebesar US$ 135,9 miliar. 

Peningkatan cadangan devisa di akhir tahun ini juga seiring dengan perkiraan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) akhir 2021 mencatat surplus di kisaran US$ 5 miliar hingga US$ 7 miliar, melebar dari posisi surplus pada 2020 yang sebesar US$ 2,6 miliar saja. 

Aliran modal asing ke investasi portofolio juga diperkirakan akan semakin membaik ke depannya, meski memang masih ada kekhawatiran adanya ketidakpastian akibat pemulihan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lebih cepat sehingga meningkatkan potensi keluarnya modal asing. 

Namun, Faisal masih optimistis bahwa investasi masih akan masuk, seiring dengan katalis positif berupa manajemen fiskal yang baik dan implementasi Undang-Undang Cipta Kerja dan adanya Lembaga Pengelola Investasi (LPI) yang menarik investasi asing langsung. 

Dengan kondisi tersebut, nilai tukar rupiah diperkirakan akan bergerak di kisaran Rp 14.177 per dolar AS pada akhir tahun 2021.

Selanjutnya: Untuk naikkan suku bunga acuan, ekonom lihat BI akan bergantung pada 3 kondisi ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×