Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia memutuskan mempertahankan suku bunga acuan (BI 7-day reverse repo rate) sebesar 5,75% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan ini.
Pertimbangan BI mempertahankan suku bunga acuan adalah sebagai upaya untuk menurunkan defisit transaksi berjalan (CAD) dalam batas yang aman dan mempertahankan daya tarik pasar keuangan domestik sehingga dapat semakin memperkuat ketahanan eksternal Indonesia melihat ketidakpastian global yang masih tinggi.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengatakan, untuk menurunkan defisit transaksi berjalan sekitar 2,5% dari produk domestik bruto (PDB) di tahun mendatang, BI akan terus berkoordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk menjaga stabilitas ekonomi dan memperkuat ketahanan eksternal, termasuk mendorong ekspor dan menurunkan impor.
Selain CAD, BI juga memperhatikan tren suku bunga Amerika Serikat (AS), termasuk melihat pula perkembangan suku bunga negara tetangga. BI memperkirakan, suku bunga AS masih akan naik satu kali di Desember nanti, naik tiga kali di tahun 2019, dan sekali di 2020.
"Intinya dalam situasi dimana suku bunga AS masih meningkat, dan suku bunga negara tetangga, serta aliran modal selalu melihat mengenai kondisi dari CAD, kondisi neraca pembayaran suatu negara, maka kebijakan BI akan tetap ke arah menjaga ketahanan neraca pembayaran Indonesia," tutur Mirza.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News