kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Banjir Rob, belasan rumah di Polewali hanyut


Rabu, 22 Januari 2014 / 21:05 WIB
Banjir Rob, belasan rumah di Polewali hanyut
ILUSTRASI. Soto Kudus adalah salah satu makanan khas Kudus./Pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/14/03/2012.


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

POLEWALI MANDAR. Cuaca buruk yang menyelimuti sepanjang pesisir pantai Polewali Mandar, Sulawesi Barat, sejak sepekan terakhir, menyebabkan banjir rob di daerah itu. Sebanyak belasan rumah panggung milik warga di Desa Karama, Kecamatan Tinambung, hanyut. Akibatnya, warga yang kehilangan rumah terpaksa mengungsi ke tempat lain.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini karena para penghuni rumah sudah mengungsi ke tempat lain sebelum rumah mereka roboh dan hancur diterjang banjir rob. Belasan rumah lainnya yang selamat, sampai hari ini mulai dibongkar sendiri oleh pemiliknya sebelum hanyut terseret banjir rob.

Sejumlah warga lainnya, hanya memindahkan rumah mereka ke daratan yang lebih tinggi sambil berharap banjir rob tak lagi menjangkau pemukiman mereka. Namun tidak semua warga korban banjir rob bisa dengan mudah memindahkan rumah mereka ke tempat aman. Sebab, sebagian mereka tak punya pilihan tempat lain untuk mendirikan rumah.

Abdullah, salah satu korban banjir rob yang rumahnya hancur mengatakan, banyak tetangganya yang kehilangan rumah, kini terpaksa mengungsi ke sejumlah lokasi sementara. Warga lain yang tak punya pilihan dan tak punya sanak keluarga kini bingung dan memilih tetap bertahan di lokasi meski mengancam keselamatan jiwa dan keluarga mereka.

“Terpaksa kami mengungsi ke tempat lain. Rumah kami hancur diterjang rob. Lainnya membongkar sendiri sebelum benar-benar hancur dan dipindahkan ke tempat lain," jelas Abdullah, Rabu (22/1/2014).

Sejumlah warga korban banjir rob berharap pemerintah bisa mengucurkan bantuan bahan bangunan agar warga yang rumahnya rusak dan hancur, bisa segera dibenahi atau didirikan kembali untuk menampung istri dan anak-anak mereka yang kini tengah mengungsi. (Kontributor Polewali, Junaedi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×