Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro mengungkap tantangan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025.
Menurutnya, tanpa adanya peristiwa besar seperti pemilu, Indonesia perlu mencari sumber pertumbuhan baru, terutama dari sektor konsumsi dan investasi.
Bambang menekankan bahwa konsumsi masih menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dengan tidak adanya peristiwa besar yang dapat meningkatkan daya beli masyarakat, pemerintah perlu mengandalkan program prioritas untuk mendorong konsumsi dan investasi.
"Tentu saja tidak bisa memaksakan diri untuk mengadakan semacam pemilu atau acara besar sejenis tahun ini, maka kita harus bergantung pada program-program prioritas pemerintah," ujar Bambang dalam acara Bloomberg Technoz Economic Outlook 2025, Kamis (20/2).
Baca Juga: Luhut: UEA Tertarik Investasi US$ 10 Miliar di Danantara
Ia pun mengindentifikasi dua program utama yang berpotensi memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi di 2025.
Pertama, program Makan Bergizi Gratis yang diharapkan tidak hanya memberikan multiplier effect terhadap output ekonomi, tetapi juga menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
"Program ini harus melibatkan lebih banyak usaha kecil menengah di semua desa di seluruh Indonesia. Jadi kita harapkan program MBG ini bisa menjadi salah satu kontributor potensial untuk pertumbuhan 2025," katanya.
Kedua, program tiga juta rumah yang diharapkan memiliki efek pengganda yang tinggi terhadap ekonomi. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak positif bagi sektor properti, mulai dari industri baja, kayu dan material bangunan lainnya.
"Terlepas dari jumlah rumah yang dapat diselesaikan setidaknya pada tahun 2025, tetapi dampaknya harus mulai terlihat tahun ini," imbuh Bambang.
Dengan begitu, kedua program tersebut harus dieksekusi dengan baik agar dapat menggantikan dampak ekonomi yang biasanya ditimbulkan oleh peristiwa besar seperti pemilu.
"Tentu saja harapan kita akan bergantung pada dua program utama ini sebagai pengganti dampak (pemilu) yang sayangnya tidak akan terjadi pada tahun 2025," pungkasnya.
Baca Juga: Kebijakan Diskon Tiket Pesawat Lebaran Sedang Digodok, Ini Harapan Pelita Air
Selanjutnya: Pefindo Sematkan Peringkat idAA- pada MEGA, Simak Rincian Kondisi Keuangannya
Menarik Dibaca: Promo Alfamidi Ngartis 16-28 Februari 2025, Nutrijell-Betadine Beli 1 Gratis 1
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News