Reporter: Abdul Basith | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia dan Australia telah sepakat akan mengimplementasikan perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif Indonesia dan Australia (IA-CEPA) pada tahun ini.
Implementasi perjanjian tersebut dinilai penting untuk segera dilakukan. Di tengah pandemi virus corona (Covid-19), kerja sama dinilai akan mengerek ekonomi kedua negara.
Baca Juga: BI ingatkan pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa lebih rendah dari 2,3%, ini sebabnya
"Implementasi IA-CEPA tahun ini akan membantu kedua negara mendorong lebih cepat pemulihan hubungan perdagangan dan investasi Indonesia-Australia saat pandemi Covid-19 ini berakhir," ujar Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Iman Pambagyo saat dihubungi Kontan.co.id, akhir pekan lalu.
Sebelumnya Indonesia dan Australia telah selesai melakukan ratifikasi peranjian. Saat kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo ke Australia dilakukan pembicaraan lanjutan ratifikasi tersebut bulan Februari lalu.
Setelah ratifikasi, Indonesia menyiapkan notifikasi sebelum mulai implementasi. Diharapkan bulan Juli mendatang perjanjian tersebut bisa diimplementasikan. "Saat ini Indonesia mempersiapkan notifikasi kepada Australia dan 2 bulan setelah notifikasi ini diterima Australia maka IA-CEPA efektif berlaku," terang Iman.
Covid-19 memang diakui tidak hanya berdampak pada kesehatan. Tetapi juga Covid-19 menekan perekonomian negara termasuk industri.
Baca Juga: Ini sektor yang dinilai masih bisa tumbuh di tengah pandemi virus corona
Presiden Joko Widodo sebelumnya menyampaikan merosotnya ekonomi Indonesia akibat Covid-19. Pada kuartal I tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya tumbuh 2,97%.
Covid-19 juga menarik Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia merosot. Saat ini PMI Indonesia anjlok di level 27,5.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News