kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,64   6,79   0.75%
  • EMAS1.383.000 0,36%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

Bahlil: Indonesia Negara Pertama yang Punya Ekosistem Baterai EV dari Hulu ke Hilir


Rabu, 03 Juli 2024 / 12:28 WIB
Bahlil: Indonesia Negara Pertama yang Punya Ekosistem Baterai EV dari Hulu ke Hilir
ILUSTRASI. Indonesia telah membangun proyek ekosistem baterai dan kendaraan listrik di Karawang, Jawa Barat.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, Indonesia merupakan negara pertama yang mempunyai ekosistem baterai electric vehicle (EV) dari hulu ke hilir. 

Hal ini karena Indonesia telah membangun proyek ekosistem baterai dan kendaraan listrik di Karawang Jawa Barat. 

Proyek ini dibangun oleh konsorsium perusahaan Korea Selatan yakni Hyundai dan LG yang membentuk PT Hyundai LG Indonesia.

"Setelah kami diskusi, Kami tanya apakah di dunia sudah ada belum membangun ekosistem baterai mobil yang terintegrasi dari hulu, tambang sampai ke mobil, ternyata belum ada dan kita Indonesia yang pertama untuk melakukan hal ini," ujar Bahlil saat menghadiri peresmian ekosistem baterai dan kendaraan listrik di Karawang Jawa Barat, Rabu (3/7).

Baca Juga: Jokowi Resmikan Proyek Baterai dan Kendaraan Listrik, Nilai Investasi Rp 160 Triliun

Bahlil mengatakan, BKPM mempunyai dua konsep dalam membangun ekosistem kendaraan listrik. Pertama, konsep pembangunan dari hilir ke hulu yang telah dilakukan perusahaan Korea Selatan, LG.

Kedua, konsep pembangunan dari hulu ke hilir yang telah dilakukan CATL (Contemporary Amperex Technology Co., Limited asal China).

"Jadi kalau kedua duanya bisa jalan maka saya yakinkan bahwa InsyaAllah atas perintah presiden, Indonesia menjadi salah satu negara pemain ekosistem baterai mobil khususnya yang berbahan baku dari nikel," kata Bahlil. 

Presiden Jokowi mengatakan, yang paling penting bahwa Indonesia harus bisa masuk sebagai pemain global dalam supply chain kendaraan listrik. 

"Satu ini sudah dimulai dan ini merupakan pabrik sel baterai EV yang pertama dan yang terbesar di Asia Tenggara," kata Jokowi.

Jokowi meyakini, kompetisi Indonesia dengan negara-negara lain akan bisa dimenangkan karena tambang nikel, bauksit, tembaga dan smelter ada di Indonesia.

Selanjutnya: Bertenaga, Rupiah Spot Menguat ke Rp 16.392 Per Dolar AS Pada Tengah Hari Ini (3/7)

Menarik Dibaca: Prime Video Siapkan Serial Komedi Baru, LOL Indonesia: Yang Ketawa Kalah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×