Reporter: Kiki Safitri | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID - BOGOR. Badan Karantina Kementerian Pertanian (Kemtan) selama empat tahun memiliki pencapaian dalam melakukan berbagai kebijakan dalam mendukung ekspor dan impor produk yang memiliki standar mutu.
Salah satunya adalah dengan kebijakan standar internasional, dimana Badan Karantina melakukan pengembangan Implementing Arrangement for the exchange of electronic certification (e-Cert) atau sertifikat karantina secara online yang diberlakukan untuk negara mitra dagangnya.
Menurut Banun Harpini, selaku Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) operasional layanan yang semakin di tingkatkan dengan sitem big data. Bahkan negara potensial lain saat ini juga diharapkan bisa bekerjasama untuk meningkatkan ekspor komoditi lokal yang berdaya saing.
“Dalam memfasilitasi perdagangan ekspor komoditas pertanian, aplikasi Pertukaran Data Antar Negara dengan mitra dagang Indonesia dilakukan melalui pengembangan e-Cert,” kata Banun di Bogor (19/11).
e-Cert ini sebelumnya sudah dilakukan di 3 negara mitra dagang yakni Australia, New Zealand dan Belanda. Kedepannya pengembangan ini juga akan dilakukan dengan negara Amerika Serikat, Jepang dan Singapura. Sertifikasi ini merupakan sebuah bukti otentik dan diakui serta dijamin oleh otoritas certificate digital, Badan Sandi dan Siber Nasional (BSSN). “Penjaminan ini semakin mendorong terwujudnya pelayanan karantina berkelas dunia,” tambahnya.
Banun juga menyampaikan, jajarannya terus lakukan persiapan menuju penataan sistem cyber di era industri 4.0. Beberapa cara yang dilakukan adalah dengan penataan data dengan memanfaatkan Cloud Data Archive, sehingga memungkinkan data dikelola secara elektronik aman, tervalidasi dan terkontrol.
Selanjutnya, penggunaan Quarantine Blank Certificate dalam kegiatan operasional tanp kertas dan terverifikasi secara digital dengan harapan dapat terwujud dalam waktu dekat. Ada juga pengembangan e-tracebility audit dan kemudian pemeriksaan ketelusuran ini dapat mengurangi penolakan komoditas produk pertanian di negara tujuan ekspor.
Tidak hanya ditatanan operasional layanan, Barantan saat ini juga mengembangkan sistim elektronik di bidang perkantoran antara lain, E-Simonev, E-persuratan, E-personal dan E-Plan dan bidang Operasional yakni : E-Sijaka, E-Prior Notice, E-TPK, E-Simponi Barantan dan E-Kalkulasi PNBP.
Untuk aplikasi layanan publik yang juga telah berjalan, antara lain PPK Online, E-Layanan Prioritas, E-APIKH, E-SAB dan Website dilingkup Kantor Pusat. Inovasi juga dilakukan di unit pelaksana teknis yakni SiCermat, Quarantine Tracker dan PrioQlik. “Inovasi PrioQlik ini juga sudah mendapatkan penghargaan dari Presiden sebagai Top 40 Inovasi di lingkup Kementerian dan Lembaga,” terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News