kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.968.000   8.000   0,41%
  • USD/IDR 16.296   -38,00   -0,23%
  • IDX 7.118   -48,47   -0,68%
  • KOMPAS100 1.035   -9,01   -0,86%
  • LQ45 795   -6,82   -0,85%
  • ISSI 230   -1,51   -0,65%
  • IDX30 414   -1,63   -0,39%
  • IDXHIDIV20 485   -0,53   -0,11%
  • IDX80 116   -0,98   -0,84%
  • IDXV30 119   0,20   0,16%
  • IDXQ30 133   -0,23   -0,17%

Awal tahun, perbaikan sektor manufaktur alami tantangan berat


Senin, 03 Februari 2020 / 20:41 WIB
Awal tahun, perbaikan sektor manufaktur alami tantangan berat
ILUSTRASI. Aktivitas produksi di pabrik PT Softex Indonesia, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (23/1/2020). Awal tahun, perbaikan sektor manufaktur alami tantangan berat.


Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli

Oleh karena itu, Shinta mengatakan, saat ini seberapa cepat dan konsisten pelaksanaan omnibus law menjadi krusial untuk peningkatan PMI Manufaktur. 

“Seberapa jauh iklim usaha dan investasi nasional berubah pasca omnibus law dilaksanakan, apa saja yg ternyata masih perlu diperbaiki, itu menentukan,” lanjut Shinta. 

Menurutnya, jika pemerintah mampu memberi sinyal untuk menyelesaikan dan memastikan pelaksanaan omnibus law dalam waktu dekat, maka rebound manufaktur berpotensi terjadi di paruh kedua tahun ini.

Baca Juga: Anugerah Pharmindo kuasai pangsa pasar distribusi prinsipal obat multinasional

“Tergantung seberapa cepat omnibus law ini dilaksanakan dan memberikan dampak positif yang diinginkan pasar secara riil. Singkatnya, kita masih bisa optimis produktivitas dan pertumbuhan di akhir tahun bisa membaik,” tutur Shinta. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×