kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Awal tahun, perbaikan sektor manufaktur alami tantangan berat


Senin, 03 Februari 2020 / 20:41 WIB
Awal tahun, perbaikan sektor manufaktur alami tantangan berat
ILUSTRASI. Aktivitas produksi di pabrik PT Softex Indonesia, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (23/1/2020). Awal tahun, perbaikan sektor manufaktur alami tantangan berat.


Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli

Oleh karena itu, Shinta mengatakan, saat ini seberapa cepat dan konsisten pelaksanaan omnibus law menjadi krusial untuk peningkatan PMI Manufaktur. 

“Seberapa jauh iklim usaha dan investasi nasional berubah pasca omnibus law dilaksanakan, apa saja yg ternyata masih perlu diperbaiki, itu menentukan,” lanjut Shinta. 

Menurutnya, jika pemerintah mampu memberi sinyal untuk menyelesaikan dan memastikan pelaksanaan omnibus law dalam waktu dekat, maka rebound manufaktur berpotensi terjadi di paruh kedua tahun ini.

Baca Juga: Anugerah Pharmindo kuasai pangsa pasar distribusi prinsipal obat multinasional

“Tergantung seberapa cepat omnibus law ini dilaksanakan dan memberikan dampak positif yang diinginkan pasar secara riil. Singkatnya, kita masih bisa optimis produktivitas dan pertumbuhan di akhir tahun bisa membaik,” tutur Shinta. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×