kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Awal tahun, optimisme pelaku usaha diprediksi makin lesu


Kamis, 06 Februari 2020 / 12:48 WIB
Awal tahun, optimisme pelaku usaha diprediksi makin lesu
ILUSTRASI. Kepala BPS Suhariyanto mengumumkan pertumbuhan PDB Indonesia tahun 2019, Rabu (5/2), di Kantor Pusat BPS.


Reporter: Grace Olivia | Editor: Herlina Kartika Dewi

Ketua Bidang Ekonomi dan Keuangan BPP HIPMI Ajib Hamdani sebelumnya mengatakan, permintaan terhadap barang-barang, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. 

“Aktivitas impor akan lebih meningkat ketimbang ekspor,” tuturnya beberapa waktu lalu. 

Di bidang industri pengolahan atau manufaktur, Ketua Bidang Industri Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Johnny Darmawan mengonfirmasi, lemahnya permintaan membuat aktivitas produksi industri manufaktur makin menurun. 

Gempuran sentimen global seperti perang dagang, perlambatan ekonomi global, dan Brexit terus bergulir sejak tahun lalu. 

Baca Juga: Inflasi Merangkak Ganggu Konsumsi Dalam Negeri

Faktor lainnya, lanjut Johnny, ialah permasalahan daya saing manufaktur Indonesia.

“Bisnis riil manufaktur banyak yang menurun menjadi lemah, salah satunya karena barang-barang hasil porduksi tidak bisa diekspor dan tidak bisa bersaing. Selama situasi ini belum diperbaiki, maka akan sulit menciptakan ekspansi,” ungkap Johnny. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×