kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.510.000   -4.000   -0,26%
  • USD/IDR 15.565   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.789   16,39   0,21%
  • KOMPAS100 1.206   -1,84   -0,15%
  • LQ45 954   -7,01   -0,73%
  • ISSI 236   1,17   0,50%
  • IDX30 492   -2,07   -0,42%
  • IDXHIDIV20 588   -4,32   -0,73%
  • IDX80 137   -0,37   -0,27%
  • IDXV30 143   0,88   0,62%
  • IDXQ30 163   -1,25   -0,76%

Australia tenggelamkan 1.200 kapal nelayan RI


Kamis, 26 Februari 2015 / 11:45 WIB
Australia tenggelamkan 1.200 kapal nelayan RI
ILUSTRASI. Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) menyiapkan sejumlah strategi untuk memaksimalkan bisnis tahun 2023


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Kebijakan penenggelaman kapal nelayan pencuri ikan tidak hanya terjadi di Indonesia. Australia rupanya juga sering menenggelamkan kapal nelayan yang mencuri ikan. 

Berdasarkan data dari Kedutaan Besar Indonesia di Australia, tercatat Australia telah menenggelamkan 1.200 kapal asal Indonesia dalam waktu 10 tahun terakhir. Artinya, rata-rata Australia menenggelamkan kapal asal Indonesia 120 kapal per tahun, atau 10 kapal per bulan.

Jumlah tersebut tergolong signifikan dibandingkan dengan Indonesia yang menenggelamkan kapal selama ini tidak mencapai sebanyak Australia.

Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Sudirman Saat mengatakan pihaknya menemukan sebagian besar kapal nelayan yang ditenggelamkan Australia ternyata tidak melakukan kegiatan illegal fishing. Namun sebagian besar kapal nelayan yang ditenggelamkan itu lantaran menyelundupkan manusia pencari suaka ke negeri tersebut.

"Data penenggelaman kapal nelayan Indonesia sebanyak 1.200 kapal itu dilakukan sejak tahun 2005," ujar Sudirman, Kamis (26/2).

Menurutnya, pemberitaan soal penenggelaman kapal milik nelayan Indonesia oleh Australia tidak begitu disorot media sehingga kurang tereskspos. Dengan fakta ini, maka KKP merasa tidak sendirian dalam kebijakan penenggelaman kapal asing yang terbukti mencuri ikan atau melanggar peraturan di zona wilayah Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×