Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Hubungan yang memanas antara Indonesia dan Australia tidak mengurungkan niat negeri Kanguru tersebut untuk kembali membangun hubungan dengan pemerintah Indonesia. Pemerintah Australia melalui program Australia Awards Scholarships kembali menawarkan beasiswa kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Sebenarnya paket beasiswa tersebut telah diberikan negara tetangga Indoensia ini selama lebih dari 50 tahun dn menjadi bagian penting dari kerjasama kedua negara. Sebagai penerima Australia Awards Scholarships, peserta beasiswa akan mendapatkan kualifikasi yang diakui secara internasional dari universitas di Australia dan membantu untuk meraih karir yang bisa mendorong perubahan.
Seperti dirilis di situs sekretaris kabinet, Rabu (29/1), Pemerintah Australia menyatakan dukungan untukkesuksesan peserta biasiswa melalui pengalaman akademis dan praktis yang akan membantu mendapatkan pengetahuan dan keahlian untuk mendukung perkembangan sosial dan ekonomi Indonesia.
Utusan Duta Australia di Jakarta Adityo Setiawan mengatakan proses seleksi beasiswa ini selain PNS juga terbuka untuk umum dan menyediakan kesempatan yang sama kepada semua orang tanpa memandang gender, suku dan keterbatasan fisik.
"Adapun persayaratannya diantaranya pelamar para individu dari sector pemerintahan dan swasta, yang tidak boleh CPNS, usia tidak lebih dari 42 tahun, memiliki IPK minimal 2,90 ( untuk Aceh, NTB, NTT, Papua, Papua Barat IPK minimal 2,75)," ujarnya.
Adityo bilang pelamar untuk jenjang master harus memiliki nilai IELTS minimal 5,0 atau TOEFL institusional /paper based minimal 500 atau TOEFL inter-based minimal 61. Khusus bagi pelamar untuk jenjang doktor (PhD) harus memiliki nilai IELTS minimal 6,0 atau TOEFL.
"Pelamar harus mengambil bidang studi yang tercakup dalam bidang yang telah diproritaskan. Tunjangan yang diberikan diantaranya, pelatihan bahasa Inggris di Indonesia, tunjangan hidup sebelum keberangkatan ke Australia, biaya pemeriksaan medis dan rongen sebagai syarat mendapatkan visa, asuransi kesehatan" tambahnya.
Selain itu, pemerintah Australia juga menanggung biaya perjalanan ke dan dari Australia di awal dan akhir masa studi, dana penunjang di awal perkuliahan, prgohram pengenalan akademik di Australia sebelum dilaksanakannya perkuliahan, biaya hidup selama di Australia.
Biaya pendidikan untuk level master atau doctor, bantuan tutorial tambahan jika dibutuhkan, penelitian lapangan di Indonesia atau di Australia, dan biaya perjalanan untuk reuni keluarga juga ditanggung pemerintah Australia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News