kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.702.000   23.000   1,37%
  • USD/IDR 16.450   -42,00   -0,26%
  • IDX 6.665   119,20   1,82%
  • KOMPAS100 951   16,29   1,74%
  • LQ45 748   15,90   2,17%
  • ISSI 208   3,64   1,78%
  • IDX30 390   8,22   2,16%
  • IDXHIDIV20 467   6,80   1,48%
  • IDX80 108   1,96   1,84%
  • IDXV30 111   0,63   0,57%
  • IDXQ30 128   2,31   1,84%

ATR/BPN Optimistis Pendaftaran Sisa 7 Juta Bidang Tanah Rampung Akhir 2024


Kamis, 30 Mei 2024 / 09:47 WIB
ATR/BPN Optimistis Pendaftaran Sisa 7 Juta Bidang Tanah Rampung Akhir 2024
ILUSTRASI. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Negara (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono didampingi Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni (kiri) menjawab pertanyaan wartawan usai menyerahkan sertifikat tanah di Kantor ATR/BPN, Jakarta, Rabu (29/5/2024).? ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/nym.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) optimistis target pendaftaran sisa bidang tanah sebanyak tujuh juta bidang pada tahun 2024 ini dapat tercapai.

Adapun, target pendaftaran bidang tanah sampai dengan akhir 2024 adalah 120 juta bidang tanah. 

"Jadi sisa bidang tanah yang ditetapkan untuk tahun 2024 ini sebetulnya tujuh juta bidang tanah lagi. Insyaallah bisa kita capai dengan sebaik-baiknya,” ujar Agus dalam keterangan tertulisnya, Kamis (30/5).

Baca Juga: 2.086 Hektare Masih Bermasalah, Bagaimana Nasib Proyek IKN?

Saat ini, sebanyak 113 juta bidang sudah terdaftar dan 2,2 juta bidang di antaranya berhasil didaftarkan hanya dalam masa 100 hari kerja Menteri AHY.

Agus mengingatkan bahwa ada perbedaan signifikan dalam pendaftaran tanah antara Indonesia dengan negara lain, khususnya Belanda, terutama tantangan dan kompleksitasnya.

Ia mengapresiasi kerja keras jajaran Kementerian untuk pencapaian sejauh ini.

Baca Juga: Tetapkan 3 KEK Baru, Menteri AHY Tegaskan Tak Ada Masalah Lahan

“Indonesia negara yang besar, dan kita negara kepulauan terbesar di dunia. Jadi kompleksitasnya bukan hanya dari sisi dimensi, size-nya, tapi juga dari bentuk geografisnya. Yang tidak selalu mudah untuk dipetakan, diukur dan untuk didaftarkan,” terang Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×