kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Tetapkan 3 KEK Baru, Menteri AHY Tegaskan Tak Ada Masalah Lahan


Rabu, 29 Mei 2024 / 20:44 WIB
Tetapkan 3 KEK Baru, Menteri AHY Tegaskan Tak Ada Masalah Lahan
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Negara (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono didampingi Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni (kiri) menjawab pertanyaan wartawan usai menyerahkan sertifikat tanah di Kantor ATR/BPN, Jakarta, Rabu (29/5/2024).


Reporter: Rashif Usman | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) telah menetapkan tiga KEK baru yakni KEK Bumi Serpong Damai (BSD), KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam, dan KEK Morowali.

Menteri Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan, tidak akan ada masalah pembebasan lahan dalam pengembangan tiga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) baru tersebut.

Selain itu, Kementerian ATR/BPN akan fokus pada pembangunan KEK yang dapat menghadirkan pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan kerja hingga menggerakkan ekonomi lokal.

"Jadi kami dari sisi tata ruangnya harus disesuaikan juga dipastikan tidak ada masalah di kemudian hari. Harus clean and clear lahannya karena kita ingin menghadirkan kepastian hukum hak atas tanah," kata AHY di Kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Rabu (29/5).

"Dan ini memberikan keyakinan juga kepada para investor kita untuk menanamkan modalnya di sini," ujarnya lagi.

Baca Juga: Tok! Airlangga Setujui Tiga KEK Baru, Ada KEK BSD

AHY menerangkan, KEK yang berada di kawasan BSD akan dikhususkan untuk pendidikan, kesehatan dan industri kreatif digital. Kemudian, KEK Batam akan difokuskan pada sektor kesehatan. 

"Satu lagi di Batam, ini juga menarik karena jadi KEK yang fokus pada medical tapi juga pariwisata. Jadi harapannya selama ini cukup banyak masyarakat Indonesia yang  berobat ke tetangga kita, ucapnya.

Dirinya berharap pengembangan KEK kesehatan di Batam tersebut bisa lancar, supaya masyarakat Indonesia tidak lagi sering berobat ke luar negeri, seperti ke Singapura atau Malaysia.

"Harapannya jika KEK ini bisa sukses, bisa kita bangun kawasan yang juga affordable atau terjangkau secara kebutuhan biayanya bagi masyarakat untuk berobat dengan baik di situ. Maka semuanya nanti bisa hadir di Batam tersebut," jelasnya.

Terakhir, KEK Morowali di Sulawesi Tengah difokuskan untuk hilirisasi nikel, sehingga meningkatkan perekonomian dan membuka lapangan pekerjaan di daerah tersebut.

"Mudah-mudahan bukan hanya menggerakkan ekonomi lokal tetapi secara signifikan berkontribusi kepada ekonomi nasional," imbuh AHY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×